Bisnis.com, JAKARTA - Ferdy Yuman, sopir Herbiyono, besok akan menjalani sidang perdana sebagai terdakwa kasus menghalagi penyidikan Nurhadi.
KPK menginformasikan sidang perdana dengan terdakwa Ferdy Yuman dengan agenda pembacaan surat dakwaan digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Ferdy Yuman adalah terdakwa perkara dugaan dengan sengaja mencegah dan merintangi atau menggagalkan secara langsung maupun tidak langsung penyidikan dalam perkara mantan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, dan kawan-kawan.
"Tim JPU KPK telah menerima penetapan hari sidang terdakwa Ferdy Yuman dari Kepaniteraan PN Tipikor Jakarta Pusat yang diagendakan pada Kamis (3/6) untuk sidang perdana pembacaan surat dakwaan," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Sebelumnya, kata dia, tim jaksa penuntut telah melimpahkan berkas perkara Ferdy Yuman dan diterima Kepaniteraan Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Yuman didakwa dengan pasal 21 UU Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20/2001.
Pasal itu mengatur mengenai orang yang sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang terdakwa dalam perkara korupsi dapat dipidana paling singkat tiga tahun dan maksimal 12 tahun dan denda paling banyak Rp600 juta.
KPK menetapkan Yuman sebagai tersangka pada 10 Januari 2021. Dalam konstruksi perkara dijelaskan pada 11 Februari 2020, KPK telah memasukkan Nurhadi, Rezky Herbiyono (menantu Nurhadi), dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto, dalam daftar orang dicari.
Sejak 2017 sampai 2019, Yuman bekerja sebagai sopir untuk Herbiyono dan keluarganya.
Pada Februari 2020, Yuman atas perintah dari Herbiyono membuat perjanjian sewa menyewa rumah di Jalan Simprug Golf 17 Suites 1 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan pemilik rumah dan sekaligus menyerahkan uang sewa secara tunai sebesar Rp490 juta.
Pada bulan yang sama, Nurhadi bersama istrinya dan keluarga Nurhadi lain menempati rumah itu.
Pada Juni 2020, tim penyidik KPK yang telah melakukan pemantauan sebelumnya kemudian datang ke rumah itu untuk menangkap Nurhadi dan Herbiyono.
Saat tiba di lokasi, Yuman telah menunggu di dalam mobil Toyota Fortuner hitam dengan plat nomor kendaraan diduga palsu terparkir di luar pintu gerbang rumah bersiap-siap menjemput dia bersama keluarganya.
Saat tim mendekati mobil itu, dia langsung pergi dengan mengemudi menggunakan kecepatan tinggi dan menghilang ke arah Senayan. Sedangkan tim KPK kembali ke arah rumah dan berhasil menangkap Nurhadi dan Herboyono di dalam rumah itu.