Bisnis.com, JAKARTA - Menjalankan bisnis saat ini bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan semata tetapi bagaimana agar usaha yang dijalankan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan sekitar.
Konsep bisnis yang dikenal sebagai wirausaha sosial tersebut kini makin berkembang dan kian diminati para generasi milenial. Salah satu wirausaha sosial yang memiliki kepedulian tinggi untuk berkontribusi menciptakan kehidupan yang lebih sehat di lingkungan sekitarnya adalah Kita Hebat.
Dalam pengembangan bisnisnya, Kita Hebat berfokus pada gerakan pengolahan sampah makanan menjadi produk ramah lingkungan. Misalnya saja dengan mengolah sisa sayuran menjadi sanitizer dan pembersih cair organik.
Selain itu, mereka juga dapat mengolah sisa minyak jelantah menjadi sabun batang organik, serta kotoran hewan yang diolah menjadi kompos. Semua produk tersebut dikemas dengan baik sehingga lebih menarik untuk kemudian dipasarkan baik secara langsung maupun melalui digital marketing.
Menariknya, dalam proses pengolahan tersebut, wirausaha sosial yang dikembangkan oleh Sukendro Saputro ini juga memberdayakan para remaja putri, remaja berkebutuhan khusus dan keluarga berpenghasilan rendah sehingga dapat ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi kelompok marginal.
Sukendro Saputro mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen menyosialisasikan gerakan zero food waste kepada masyarakat luas dengan memberikan pelatihan kepada beberapa komunitas, sekolah, maupun usaha rumahan.
Baca Juga
“Kami berkomitmen menginvestasikan kembali atau mendonasikan sedikitnya 50% keuntungan bersih yang kami dapatkan untuk mencapai misi sosial serta memberdayakan penerima manfaat dan mitra menjadi tenaga kerja profesional,” tuturnya.
Komitmen yang dikembangkan oleh Kita Hebat dengan konsep zero food waste tersebut diapresiasi dari DBS Foundation sehingga mereka pun berhasil mendapatkan dana hibah dalam DBS Foundation SE Grant Programme.
Karen Ngui Group Head DBS Strategic Marketing and Communications dan Board Member DBS Foundation mengatakan bahwa sampah makanan telah menjadi penyumbang besar emisi gas rumah kaca.
Untuk itu, DBS Foundation SE Grant Programme juga membuat program "Towards zero food waste" bagi wirausaha sosial yang bekerja dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menghentikan perubahan iklim dengan menangani masalah sampah makanan.
“Towards zero food waste yang diluncurkan pada tahun lalu, berupaya untuk mendukung bisnis berdampak sosial untuk mengatasi masalah terkait, seperti, sampah pangan dan kesenjangan dalam rantai pasokan pangan,” ujarnya.
Sukendro mengatakan dengan dukungan Bank DBS Indonesia, pihaknya merasa lebih percaya diri untuk menjalankan program-program dalam mendaur ulang sampah makanan di Medan dengan target pengurangan sampah sebanyak 120 ton pada tahun 2022 mendatang.
Menurutnya, pendanaan yang diberikan DBS Foundation dapat membantu mewujudkan misinya hingga berhasil menyentuh lebih banyak orang untuk diberdayakan.
“Kami juga akan meluncurkan produk inovasi ramah lingkungan setiap dua kali setahun, dan mendistribusikannya ke daerah-daerah baru yang belum menjadi jangkauan.Kami berharap, Kita Hebat dapat terus meluaskan dampak positif ke banyak orang melalui inovasi yang diciptakan,” ungkapnya.
Untuk kembali memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekosistem wirausaha sosial di Indonesia, DBS Foundation kembali memberikan dana hibah melalui pendanaan DBS Foundation Social Entreprise (SE) Grant Programme 2021 sebesar S$3 juta atau sekitar Rp32 miliar, lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah hibah tahun lalu pada wirausaha sosial.
“Dengan jumlah hibah yang lebih besar pada tahun ini, kami berharap bisa mendukung lebih banyak wirausaha sosial pada masa yang penuh tantangan ini, saat mereka membuat kemajuan lebih besar dalam memberikan dampak dan menggerakkan perubahan secara menyeluruh,” tuturnya.