Bisnis.com, JAKARTA - Terminal penumpang Bandara Changi serta Jewel, Singapura, akan tetap ditutup untuk umum hingga akhir periode Fase 2 (Peringatan Tinggi), sementara semua kedatangan dari negara dan wilayah berisiko sangat tinggi akan menjalani pengujian Covid-19 tambahan.
Hal ini diumumkan oleh Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) dalam rilis media bersama pada Jumat (21/5/2021), di tengah upaya untuk membendung peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini, termasuk cluster di bandara.
Seratus kasus telah dikaitkan dengan klaster Covid-19 Bandara Changi sejak kasus pertama terdeteksi pada 5 Mei 2021. Pihak berwenang mengatakan pekan lalu bahwa sejumlah kasus tersebut berkumpul di sekitar zona yang menerima pelancong dari daerah berisiko lebih tinggi, termasuk Asia Selatan.
Pada hari Jumat (22/5/2021), CAAS dan CAG mengatakan bahwa penularan awal bisa saja dimulai dari seorang pekerja bandara yang mendampingi sebuah keluarga dari Asia Selatan yang tiba di Singapura pada 29 April 2021 lalu.
Semua penumpang yang tiba di Bandara Changi dari negara atau wilayah berisiko sangat tinggi sekarang harus menjalani tes cepat antigen (ART) saat kedatangan di samping tes reaksi rantai polimerase (PCR) yang mereka lakukan saat ini, kata CAAS dan CAG.
Rezim pengujian baru mulai berlaku pada hari Kamis lalu (20/5/2021). “Meskipun ART kurang sensitif dibandingkan tes PCR, ART memberikan lapisan skrining tambahan,” ungkap CAAS dan CAG, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga
“Waktu penyelesaian ART yang lebih cepat dibandingkan dengan tes PCR akan memungkinkan tindakan kesehatan masyarakat diambil lebih cepat untuk orang yang dites positif dengan ART.”