Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi lonjakan kasus positif dan kasus aktif Covid-19 pasca-Idulfitri 1442 Hijriah.
Menurutnya, sekitar 1,5 juta orang yang tetap memaksa mudik Lebaran pada periode 6-17 Mei 2021 adalah angka yang sangat besar dan sangat berpotensi meningkatkan angka kasus positif dan aktif Covid-19.
“Oleh sebab itu, kita berharap, meskipun saya melihat kemarin di tempat wisata juga ramai, dari 1,5 juta orang [yang mudik] kasus aktifnya kita tidak ingin sebesar tahun yang lalu,” ujarnya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Prediden, Selasa (18/5/2021).
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa per 16 Mei 2021 jumlah kasus aktif nasional adalah 90.800 kasus.
Angka ini jauh menurun jika dibandingkan dengan periode puncak yang jatuh pada 5 Februari 2021 yang mencapai lebih dari 176.000 kasus aktif.
Kepala Negara ingin agar penurunan kasus aktif yang mencapai 48 persen tersebut tetap dijaga dan bahkan terus menurun.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa terdapat 33 persen masyarakat yang menyatakan akan mudik ke kampung halaman pada libur Idulfitri tahun ini. Namun, setelah ada larangan mudik, jumlah tersebut turun menjadi 11 persen.
Lalu, setelah ada sosialisasi terkait larangan mudik kembali turun menjadi 7 persen dan saat pelaksanaan penyekatan turun menjadi 1,1 persen.
“Memang 1,1 persen kelihatannya kecil sekali, tapi kalau dijumlah ternyata masih gede sekali lebih dari 1,4 juta orang atau 1,5 juta orang yang masih mudik,” kata Jokowi.