Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris menawarkan alternatif vaksin Covid-19 selain vaksin buatan Astrazeneca bagi penduduknya yang berusia di bawah 40 tahun.
Tawaran itu diberikan menyusul kekhawatiran adanya penggumpalan darah yang sudah dialami sebagian kecil penerimanya.
Melansir Bloomberg, Jumat (7/5/2021), langkah alternatif tersebut juga muncul tepat sebelum pemerintah mempersiapkan untuk menyuntik dan memulai program vaksinasi bagi orang-orang di bawha 40 tahun, setelah para target penduduk di atas 40 tahun memenuhi suntikan vaksin pertama.
Vaksin AstraZeneca masih menjadi vaksin utama pada program vaksinasi di Inggris sampai saat ini. Dalam strategi yang baru, jika pasokannya mencukupi, penduduk di bawah 40 tahun bisa menggunakan vaksin buatan Pfizer-BioNTech atau vaksin Moderna, yang sudah mendapat izin di Inggris.
Sebelumnya, keamanan vaksin AstraZeneca diragukan karena ada kejadian ikutan yang “sangat langka” berupa pembekuan darah setelah vaksinasi. Saat itu, dilaporkan ada 79 kasus, termasuk 19 di antaranya meninggal dunia dari total 20 juta orang yang sudah divaksin.
Pada saat ada laporan tersebut, AstraZeneca mengatakan akan berupaya meneliti tiap kasus, melihat dari sisi epidemiologis, dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa menyebabkan hal langka tersebut.
Baca Juga
Adapun, sampai dengan 28 April 2021, data menunjukkan bahwa setelah 28,5 juta dosis vaksin AstraZeneca disuntikkan, ada total 242 kasus penggumpalan darah dan 49 kematian.