Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Belanja Teknologi Harus Diperlakukan sebagai Belanja Investasi

Jokowi menyatakan belanja teknologi harus dihitung efisiensinya dan kontribusinya untuk pengembangan teknologi di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar belanja teknologi diperlakukan sebagai belanja investasi. Hal itu dinilai perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang bergerak cepat.

Dia meminta agar Indonesia bisa lebih responsif terhadap disrupsi yang membuat dunia berubah sangat cepat, responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul secara cepat yang sering tidak kita duga, dan responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan nasional tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/5/2021), Presiden menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan perkembangan teknologi.

“Belanja teknologi harus diperlakukan sebagai belanja investasi. Kita garis bawahi ini. Harus jelas manfaatnya terutama manfaat publik, manfaat bagi masyarakat dan negara," kata Jokowi.

Lebih lanjut, dia menyatakan belanja teknologi juga harus dihitung efisiensinya, kontribusi untuk pengembangan teknologi di dalam negeri, dan return on investment-nya, sehingga bisa berkelanjutan terus.

Selain itu, Presiden menyebutkan bahwa teknologi telah meluas di hampir semua perusahaan. Para industri kini memanfaatkan teknologi untuk mempermudah setiap keperluan.

Jokowi berharap masyarakat dapat memperoleh manfaat maksimal dari pemanfaatan teknologi termasuk saat dimulainya konektivitas digital 5G. Dia meminta para perencana memastikan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga bagian dari produsen teknologi digital.

“Kita jangan hanya menjadi smart digital users, tetapi kita harus mampu mencetak smart digital specialist, mencetak para teknbolog yang handal, yang mampu bersaing yang kompetitif. Dan harus mengembangkan smart digital preneur yang mengembagkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja di dalam negeri,” papar Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper