Bisnis.com, JAKARTA—Politisi Partai Golkar, Mokhamad Misbakhun mengatakan meski Golkar punya portofolio ekonomi, namun calon menteri yang akan mengisi jabatan hasil reshuffle kabinet adalah mampu menerjemahkan dan merealisasikan visi dan misi negara.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Membaca Peta Parlemen Pascareshuffle Kabinet Jilid II", di Media Center Parlemen bersama politisi PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga serta pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (22/4).
Dia mengatakan Presiden Jokowi selalu menegaskan bahwa tidak ada visi dan misi menteri, namun yang ada adalah visi dan misi pesiden.
Karena itu dia meyakini Presiden Jokowi akan lebih memilih mereka yang mampu menjalankan visi dan misi presiden ketimbang perhtungan politik dari partai pendukung pemerintah.
Kendati demikian Misbakhun tidak mau berspekulasi terkait nama-nama yang akan masuk ke kabinet atau mereka yang akan digeser nantinya.
Dia mengatakan Dalam aspek implementasi, visipresiden harus dikemas dalam program nyata yang dapat dirasakan masyarakat Indonesia. Bahkan, seorang menteri mampu mengemas tujuan itu dalam bahasa yang sederhana atau muda dipahami rakyat.
Baca Juga
Dia mengaku reshuffle kabinet yang akan dilakukan presiden Jokowi bisa dipahami karena kondisi yang dialami saat ini berbeda jauh dari kondisi saat awal-awal penyusunan menteri kabinet.
“Dengan pandemi Covid-19 ini banyak yang berubah termasuk dari sisi tanta gan sosial maupun ekonomi,” ujarnya.
Sedangkan Eriko Sotarduga mengungkapkan, Presiden Jokowi telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Eriko menyebut pertemuan tersebut sebagai bagian silaturahmi selain membicarakan perombakan kabinet.
"Apakah sudah ada komunikasi soal siapa dan bagaimana? Saya harus jujur menjawab, seminggu lebih yang lalu, beliau (Jokowi) bertemu dengan Ibu Ketua Umum kami. Tapi apakah sudah membicarakan itu, tentu pasti ada pembicaraan pembicaraan yang baik," ujar Eriko.
"Namanya antara presiden ke-7 dengan presiden ke-5, antara kakak beradik kalau kita katakan sebagai silaturahmi," lanjutnya.
Namun, mengenai pos kementerian mana saja yang bakal dirombak, Eriko memastikan hal itu belum diketahui oleh partai politik koalisi pemerintahan. Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden, katanya.