Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Vaksinasi Covid-19 RI Menurun, Pakar: Jangan Panik!

Masyarakat Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan seiring dengan penurunan laju vaksinasi Covid-19.
Suasana vaksinasi di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia, Rabu (3/3/2021). MUI menyebut ada 250 pengurus yang divaksin di tahap pertama. Tahap kedua akan berlangsung dua pekan mendatang./Antara
Suasana vaksinasi di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia, Rabu (3/3/2021). MUI menyebut ada 250 pengurus yang divaksin di tahap pertama. Tahap kedua akan berlangsung dua pekan mendatang./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami penurunan yang cukup besar. Rata-rata jumlah penyuntikkan per hari hanya berkisar 250.000 hingga 300.000 dosis per hari, padahal sebelumnya bisa sampai menembus 500.000 penyuntikan per hari.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan kondisi tersebut.

"Apakah harus panik? Jangan. Harus waspada. Iya. Kenapa? Karena tidak ada penyakit yang herd immunity-nya berhasil tanpa vaksin yang gencar. Contoh saja campak. Penyakit itu bisa kembali ketika tingkat vaksinasinya turun," ujarnya melalui akun Twitternya @ProfesorZubairi, Rabu (21/4/2021).

Zubairi pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung segala upaya pemerintah untuk program vaksinasi Covid-19.

"Kekebalan kawanan atau herd immunity alami tidak bisa menghentikan laju Covid-19. Saya optimistis Indonesia bisa membuat laju vaksin kembali meningkat. Kebijakan saat ini pun sudah cukup baik. Bismillah," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan tren vaksinasi Covid-19 harian selama Ramadan mengalami penurunan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, rerata jumlah penyuntikkan selama Ramadan berada di kisaran 200 hingga 250 ribu dosis per hari.

"Di bulan April terjadi penurunan penyuntikan per hari, saat puasa juga terjadi penurunan dosis penyuntikannya karena awal-awal puasa mungkin masih beradaptasi dengan kondisi tersebut," kata Nadia dalam diskusi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Minggu (18/4/2021).

Selain itu, Nadia menerangkan tren penurunan penyuntikan tersebut juga disebabkan karena jumlah dosis vaksin Covid-19 yang terbatas.

Pada bulan Maret, imbuhnya, jumlah stok vaksin jadi mencapai 18 juta. Hanya saja, stok itu mengalami penurunan sekitar 7 hingga 15 juta pada April.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper