Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kepanikan di Gunungsitoli Saat Nias Digoyang Gempa M 6,4

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia (outer rise).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, NIAS - Warga Kota Gunungsitoli sempat dilanda kepanikan saat gempa bumi dengan magnitudo 6.4 terjadi di barat daya Nias, Sumatra Utara, pada Selasa pukul 06.58.22 WIB.

Goyangan gempa yang dirasa kuat membuat warga berupaya mencari tempat yang dianggapnya aman. Pedagang dan pembeli pun berlarian meninggalkan toko saat merasakan goyang gempa tersebut.

Bahkan, dalam situasi panik, ada warga yang menyelamatkan diri di lantai paling atas rumahnya.

"Gempanya terasa cukup kuat, karena rumah saya tiga lantai, saya dan keluarga langsung naik ke lantai paling atas untuk jaga-jaga apabila gempa makin kuat," kata Yenni, seorang warga Gunungsitoli.

Sementara seorang pedagang di Pasar Soliga, Kota Gunungsitoli, menuturkan gempa membuat pedagang dan pembeli berhamburan keluar dari toko.

"Yang pertama tahu ada gempa adalah pembeli di toko saya, dia mengatakan, mengapa lampu tokomu goyang goyang," kata Wati, seorang pedagang di Pasar Soliga. 

Pembeli dan pedagang pun langsung meninggalkan toko.

"Kami langsung lari keluar toko saat merasakan guncangan yang cukup kuat," ia menambahkan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang berpusat di laut sekitar 140 km arah barat daya Nias itu terjadi pada kedalaman 16 km. Parameter awal menyebutkan kekuatan gempa  berada pada skala magnitudo 6,4, sedangkan parameter update menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 6,1.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia (outer rise). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resmi BMKG.

Gempa bumi dangkal tersebut getarannya dirasakan di Nias Barat pada II sampai III skala Mercalli (MMI) serta Gunung Sitoli (Sumatera Utara) pada skala I sampai II MMI.

Getaran gempa juga dirasakan di Aek Godang, Padang Sidimpuan, dan Pakpak Bharat di Sumatera Utara. Hal yang sama dirasakan di Pariaman, Padang Pariaman, dan Padang (Sumatra Barat), serta Aceh Singkil di Aceh pada skala II MMI.

Pada skala I MMI getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang. Pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk berlalu.

Bambang Setiyo Prayitno mengatakan sampai analisa tersebut dibuat pada Selasa pagi belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami tersebut.

"Hingga hari Selasa, 20 April 2021 pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/BMKG
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper