Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan kasus virus Corona atau Covid-19 di India masih dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Alhasil, negara berpenduduk 1,4 miliar tersebut mengalami kekurangan tempat tidur dan oksigen untuk pasien yang terpapar virus Corona.
Ibu kota India, New Delhi, mencatat 25.500 kasus virus Corona dalam periode 24 jam. Kepala Menteri New Delhi mengatakan bahwa sekitar satu dari tiga orang yang dites positif Covid-19.
Kondisi itu, jelasnya, mendesak pemerintah federal untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk mengatasi krisis.
Kepala Menteri Arvind Kejriwal mengatakan kurang dari 100 tempat tidur perawatan kritis tersedia di kota berpenduduk lebih dari 20 juta orang tersebut pada Minggu (18/4/2021).
Media sosial dibanjiri dengan keluhan orang-orang tentang kurangnya tempat tidur, tabung oksigen dan obat-obatan.
Kekhawatiran yang lebih besar adalah bahwa dalam 24 jam terakhir tingkat kasus positif virus Corona meningkat menjadi sekitar 30 persen dari 24 persen.
Baca Juga
"Kasus meningkat sangat cepat. Tempat tidur terisi dengan cepat," kata Kejriwal dalam jumpa pers.
Dalam pernyataan terpisah, pemerintah kota New Delhi mengatakan telah memberi tahu pemerintahan federal dan Perdana Menteri Narendra Modi tentang krisis tempat tidur dan oksigen. Tempat tidur sekarang sedang disiapkan di sekolah-sekolah.
New Delhi, yang memberlakukan jam malam akhir pekan, adalah salah satu kota yang paling parah terkena dampak Covid-19 di India dengan gelombang besar kedua infeksi virus Corona membebani infrastruktur kesehatan.
Secara nasional, India melaporkan 261.500 kasus baru pada Minggu, menjadikan jumlah total kasus Covid-19 hampir 14,8 juta. Jumlah itu merupakan yang kedua terbesar setelah Amerika Serikat, yang telah melaporkan lebih dari 31 juta infeksi virus.
Kematian harian akibat Covid-19 di India naik dengan rekor 1.501, menjadikan total kematian 177.150 pasien meniggal.