Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Bencana NTT: Lebih dari 12.000 Warga Masih Mengungsi

Jumlah warga terdampak bencana yang mengungsi terbesar di Kabupaten Rote Ndao yaitu 5.556 warga.
Sejumlah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021)./Antara
Sejumlah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mencari para korban banjir bandang yang masih belum ditemukan, Minggu (4/4/2021)./Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 12.000 wagra di wilayah Nusa Tenggara Timur yang terdampak bencana yang dipicu oleh siklon tropis Seroja masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Data BNPB per Rabu (14/4/2021), pukul 20.00 WIB, mencatat 12.334 penyintas. Dari jumlah tersebut, jumlah warga yang mengungsi terbesar di Kabupaten Rote Ndao sejumlah 5.556 warga.
Kemudian, di Kabupaten Flores Timur 2.118 warga, Kupang 1.698, Lembata 1.146, Timur Tengah Selatan 690, Belu 644, Sumba Timur 510, Kota Kupang 265, Sabu Raijua 59 dan Ende 20.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan beberapa wilayah kabupaten yang terdampak tetapi tidak teridentifikasi adanya pengungsian berada di Malaka, Ngada, Sumba Barat, Sumba Tengah, Alor, Sikka, Manggarai, Manggarai Timur dan Nagekeo.
Total dampak di Provinsi NTT mencatat korban meninggal dunia 181 orang dan hilang 47, sedangkan warga terdampak mencapai 122.232 KK (428.986 orang).
"Saat peristiwa terjadi, total korban luka mencapai 258 orang. Di samping korban jiwa, bencana yang dipicu siklon tropis Seroja mengkibatkan lebih dari 66.000 rumah rusak dengan tingkat ringan hingga berat," kata Raditya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
BNPB mencatat total rumah rusak berat 17.124 unit, rusak sedang 13.652 dan rusak ringan 35.733. Merespons kondisi yang masih darurat, pemerintah daerah dan berbagai pihak masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti pelayanan medis warga, penyelenggaraan dapur umum, pendistribusian logistik, pembersihan lingkungan maupun pembukaan daerah terisolir.
Berdasarkan laporan dari pos komando (posko) utama, jaringan komunikasi sudah kembali normal. Adapun, PLN mengoptimalkan perbaikan jaringan listrik di seluruh wilayah NTT.
"Dalam proses perbaikan, pihaknya [PLN] melakukan pemadaman secara bergiliran untuk memperbaiki jaringan yang saling terhubung di beberapa wilayah," ujarnya.
Jaringan listrik di Sebagian Kabupaten Flores Timur telah kembali normal, sedangkan jaringan listrik dan telepon di Kabupaten Ngada masih belum optimal.
"Selama proses penanganan darurat di wilayah NTT, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan. Selain itu, BNPB masih melakukan pendampingan posko di beberapa wilayah terdampak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper