Bisnis.com, JAKARTA – Selain menghadirkan pusat penelitian dan pengembangan terintegrasi, kehadiran megaproyek Bukit Algoritma di Sukabumi diprediksi dapat berdampak positif terhadap pasar properti di wilayah sekitarnya.
Pengamat properti Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch menilai kehadiran kawasan ekonomi khusus (KEK) Bukit Algoritma, akan mendorong pertumbuhan pasar properti di kawasan Sukabumi dan sekitarnya secara jangka panjang.
"Kalau untuk jangka panjang pastinya berprospek tapi membutuhkan persiapan yang harus matang," ujar Ali seperti dilansir dari Antara, Minggu (11/4/2021).
Ali menambahkan, pembangunan infrastruktur seperti fasilitas air, jalan, listrik serta transportasi publik dan fasilitas-fasilitas lainnya menjadi salah satu kunci untuk membangun kawasan ekonomi khusus seperti pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) atau digital hub.
Adapun sebelumnya, Bukit Algoritma bakal dibangun dengan konsep mirip Silicon Valley di Amerika Serikat sebagaimana yang dicita-citakan Budiman Sudjatmiko.
Budiman yang merupakan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO mengatakan, impiannya untuk bisa melihat Indonesia yang punya banyak kawasan pusat pengembangan inovasi dan teknologi bakal segera jadi kenyataan.
Baca Juga
Pembangunan KEK Bukit Algoritma sendiri berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
PT Amarta Karya (AMKA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ditunjuk menjadi mitra infrastruktur pada proyek seluas 888 hektare tersebut.
"Ini merupakan mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, AMKA menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi dan fasilitas-fasilitas lainnya," kata Budiman.
Lebih lanjut Budiman menjelaskan, Bukit Algoritma yang segera diwujudkan itu ke depannya diharapkan menjadi pusat research and development serta pengembangan sumber daya manusia Indonesia, utamanya generasi muda.
Pada tiga tahun pertama sebagai tahapan awal, nilai total proyek diperkirakan akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp18 triliun.
Penggunaannya meliputi upaya peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit, serta peningkatan sektor pariwisata.