Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Gagal Sepakati Panduan Pemakaian Vaksin AstraZeneca

UE dihadapkan kendala pasokan dan persoalan berulang soal isu pembekuan darah dari penggunaan vaksin AstraZeneca yang telah meningkatkan keraguan masyarakat.
Bendera Uni Eropa/Reuters
Bendera Uni Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Para menteri kesehatan Uni Eropa gagal menyepakati panduan umum tentang penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca meskipun ada seruan untuk koordinasi dari seluruh negara anggota dalam upaya mengatasi keraguan publik atas pemakaian vaksin tersebut.

Para menteri mengadakan pertemuan virtual yang luar biasa tepat setelah Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengubah pedomannya tentang vaksin tersebut. Alasannya telah ditemukan kemungkinan adanya hubungan kasus yang sangat jarang antara penggumpalan darah yang tidak biasa dengan jumlah trombosit darah yang rendah, meskipun dikatakan keuntungan menggunakan vaksin masih lebih besar daripada risikonya.

Sebelum pertemuan, para menteri didesak oleh Portugal, presiden Dewan Uni Eropa saat ini, untuk menyamaakan standar penggunaan vaksin. Akan tetapi, para menteri tidak menyetujui posisi bersama pada pertemuan tersebut dan saling mempertahankan pedoman yang berbeda. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan pembicaraan akan berlanjut dalam pertemuan mendatang.

"Kami berharap pengumuman ini (dari EMA) akan berdampak langsung, tidak hanya pada rencana vaksinasi nasional kami, tetapi juga kepercayaan warga kami pada vaksin melawan Covid-19," menurut pihak Portugal memperingatkan dalam suratnya kepada para menteri kesehatan kemarin seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (8/4/2021).

UE sedang bergulat dengan peluncuran vaksin yang lambat akibat masalah pasokan dan persoalan berulang terkait isu pembekuan darah dalam penggunaan vaksin AstraZeneca yang telah meningkatkan keraguan.

"Harmonisasi di tingkat UE akan menjadi penting untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah," menurut surat itu.

Disebutakan bahwa sangat penting bagi Uni Eropa untuk memperkuat koordinasi dan pendekatan yang tidak membingungkan warga sehingga tidak memicu keraguan vaksin," kata Komisaris Kesehatan Uni Eropa, Stella Kyriakides kepada para menteri pada pertemuan itu.

Negara-negara UE merekomendasikan batasan usia yang berbeda untuk penggunaan vaksin, meskipun EMA tidak merekomendasikannya karena kurangnya data yang menjamin mereka.

Jerman telah membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang di atas 60 tahun dan kelompok prioritas tinggi. Komisi vaksin negara tersebut merekomendasikan bahwa orang di bawah 60 tahun yang telah mendapat suntikan pertama harus menerima produk yang berbeda untuk dosis kedua mereka.

Sementara itu,  Prancis dan Belgia mengatakan vaksin hanya boleh diberikan kepada orang yang berusia 55 tahun ke atas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper