Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agama akan mencari jalan keluar soal antrian keberangkatan jemaah haji Indonesia sangat panjang. Di sejumlah daerah, Sulawesi Selatan misalnya, ada yang mencapai 44 tahun.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa salah satu sebab antrian haji demikian panjang adalah praktik dana talangan.
Baca Juga
Orang yang belum memiliki biaya cukup, bisa mendapatkan nomor porsi untuk mendaftar haji karena ada pihak yang memberikan dana talangan.
"Kementerian Agama mencoba mencari jalan keluar dari antrian panjang ini. Salah satunya yang kita ambil adalah bagaimana mengambil kebijakan tidak akan ada lagi dana talangan," kata Yaqut dikutip Senin (5/4/2021).
Gus Yaqut berharap tahun ini pelaksanaan haji bisa terwujud, meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Saudi. Karenanya, Kemenag terus melakukan sejumlah persiapan, dengan merumuskan sejumlah skenario, termasuk vaksinasi jemaah haji.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Khaeroni melaporkan bahwa selama pandemi, jajarannya aktif menggencarkan kampanye dan sosialisasi penanggulangan Covid-19. Kanwil juga secara intens melakukan pembinaan dan manasik haji kepada calon jemaah melalui Program Manasik Sepanjang Tahun.
"Sulsel saat ini dalam hal waiting list (daftar tunggu) masih menempati urutan pertama di Indonesia, yakni rata-rata 31 tahun. Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten yang memiliki daftar tunggu terlama, yakni 44 tahun," jelas Khaeroni.