Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti panjangnya antrean keberangkatan jemaah haji di Indonesia, bahkan ada yang mencapai hingga puluhan tahun.
Menag mengatakan antrean keberangkatan jemaah haji Indonesia sangat panjang. Bahkan, di daerah Sulawesi Selatan ada yang mencapai 44 tahun.
Menurut Menag, salah satu penyebab antrean haji demikian panjang adalah praktik dana talangan. Orang yang belum memiliki biaya cukup, bisa mendapatkan nomor porsi untuk mendaftar haji karena ada pihak yang memberikan dana talangan.
"Sehingga orang berlomba-lomba dan kita tahu sekarang antreannya sudah sedemikian panjang" kata Menag seperti dikutip dari keterangan pada situs resmi Kemenag, Sabtu (3/4/2021).
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Kementerian Agama akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi panjangnya antrean keberangkatan haji.
"Salah satunya yang kita ambil adalah bagaimana mengambil kebijakan tidak akan ada lagi dana talangan," ujarnya.
Selain itu, Menag juga berharap tahun ini pelaksanaan haji bisa terwujud, meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Saudi.
Dia menyatakan Kemenag terus melakukan sejumlah persiapan, dengan merumuskan sejumlah skenario, termasuk vaksinasi jemaah haji.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Khaeroni melaporkan bahwa selama pandemi, jajarannya aktif menggencarkan kampanye dan sosialisasi penanggulangan Covid-19.
Kanwil juga secara intens melakukan pembinaan dan manasik haji kepada calon jemaah melalui Program Manasik Sepanjang Tahun.
"Sulsel saat ini dalam hal waiting list (daftar tunggu) masih menempati urutan pertama di Indonesia, yakni rata-rata 31 tahun. Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten yang memiliki daftar tunggu terlama, yakni 44 tahun," jelas Khaeroni.