Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Harap China Komitmen Kirim Vaksin Covid-19 Sesuai Jadwal

Pernyataan itu disampaikan Menlu usai melakukan kunjungan kenegaraan ke China bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Jumat (2/4/2021).
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi berharap pemerintah China tetap berkomitmen mengirimkan vaksin ke Indonesia sesuai jadwal yang telah disepakati.

Pernyataan itu disampaikan Menlu usai melakukan kunjungan kenegaraan ke China bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Jumat (2/4/2021).

“Indonesia mengharapkan agar pemerintah RRT akan terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin yang telah sudah menjadi komitmen yang mengikat [binding commitment] dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada,” kata Menlu.

Dia mengatakan belakangan muncul berbagai pembatasan dan larangan ekspor negara-negara produsen vaksin. Alasannya, langkah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal beberapa negara sedang menghadapi lonjakan kasus.

Menurutnya pembatasan dan larangan-larangan ini akan berpengaruh pada laju rantai pasok penyediaan vaksin bagi dunia baik melalui jalur bilateral maupun melalui jalur multilatera.

“Jika pembatasan dan pelarangan ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan semakin lama dunia dapat lepas dari pandemi secara bersama dan akan semakin lama pemulihan ekonomi dapat dilakukan secara bersama,” terangnya.

Menlu sebagai salah satu co-chairs dari Covax mengaku merasa memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin dapat diberikan untuk semua negara.

Sebab itu kata dia, di tengah tantangan yang semakin tinggi dalam pertemuan empat mata dan pertemuan plenary bilateral dengan stats councilor FM Wang Yi membahas kembali upaya penguatan kerja sama vaksin baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Adapun jangka pendek yang dimaksud adalah harapan agar China terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin dilakukan sesuai jadwal, sementara jangka panjang adalah menjadikan Indonesia sebagai hub vaksin di Asia Tenggara.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) mengatakan bahwa ada kemungkinan suplai vaksin Covid-19 tersendat. Pasalnya, India yang merupakan produsen vaksin terbesar di dunia, melaporkan kenaikan positivity rate virus Corona. 

Dengan demikian negara tersebut akan mendahulukan kebutuhan dalam negerinya. "Kami sedang koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk juga bisa melakukan diplomasi, bagaimana seandainya suplai ke Indonesia yang sudah terjadwal bisa dilakukan sesuai jadwal," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (29/3/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper