Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pelaku perjalanan dari luar negeri, terutama Warga Negara Indonesia (WNI) makin banyak.
Koordinator Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Kemenkes I Made Yosi mengatakan bahwa saat ini untuk pelaku perjalanan masih mengacu pada Surat Edaran Satgas Nomor 8 Tahun 2021.
Dalam surat edaran disebutkan, setiap WNA dan WNI yang mau masuk dari luar negeri wajib punya hasil swab PCR yang berlaku 3x24 jam dari keberangkatan.
Kemudian, ketika di Indonesia, mereka akan dilakukan karantina 5 hari dan pemeriksanaan swab dua kali pada hari pertama dan terakhir karantina.
“Dari data setahun terakhir sudah lebih dari 200.000 repatriasi yang kita lakukan karantina, yang kembali ditampung di Tower 8, 9, dan 10 Wisma Atlet Pademangan, sebelum mereka kembali ke daerah masing-masing,” kata Yosi pada konferensi pers virtual BNPB, Rabu (31/3/2021).
Dari data tersebut, ditemukan 4.500 di antaranya positif Covid-19. Namun, lantaran diberlakukan karantina sebelum kembali ke daerah asal, lebih dari 4.000 kasus bisa dicegah masuk ke wilayah daerah.
“Jadi karantina ini sangat perlu dilakukan,” kata Yosi.
Terkait dengan adanya PPKM mikro, Yosi mengungkapkan tak berpengaruh pada kepulangan WNI. Pelaku perjalanan, malah makin banyak.
“Mereka yang datang ke Indonesia biasa per harinya 700-1.200 oran, ini dua hari kemarin sampai 1.800 per hari. Mereka tetap datang dan makin banyak dan datang untuk bulan depan lebaran,” ungkap Yosi.
Namun, Kemenkes memastikan kapasitas Wisma Atlet Pademangan di tiga tower tersebut cukup, karena bisa menampung sampai 5.800 orang.