Bisnis.com, JAKARTA – Usai dilanda bencana gempa bumi pada Januari 2021 lalu, Sulawesi Barat berhasil menjaga sehingga tak ada ledakan kasus Covid-19. Sulbar berhasil melandaikan tambahan jumlah kasus hingga hari ini.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan penanganan Covid-19 di daerah lain, termasuk yang rawan bencana, bisa berkaca dari Sulawesi Barat.
“Di sana ada bencana tapi semua kerja sama, dengan wilayah Sulawesi lain, untuk memberikan bantuan. Jumlah pengungsi saat itu lebih dari 92.000, kondisinya sangat tidak nyaman, sulit mengatur jarak, tapi masyarakat peduli dan mau mengikuti imbauan dari Satgas, petugas medis, dan dinas kesehatan,” kata Doni saat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat, Rabu (31/3/2021).
Meskipun sempat terjadi lonjakan kasus pada Januari, Sulawesi Barat berhasil kembali menurunkan baik kasus aktif dan angka kematian, serta meningkatkan angka kesembuhan.
Berdasarkan data Satgas, per 30 Maret 2021, jumlah kasus aktif di Sulawesi Barat sudah turun jauh dari pada periode Januari dan Februari 2021.
Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebutkan saat ini kasus aktif di Sulawesi Barat sebanyak 2,54 persen dan kesembuhan 95 persen.
“Jumlah kesembuhan ini sudah di atas rata-rata nasional dan dunia. Kasus aktif juga lebih kecil dan angka kematian juga di bawah rata-rata dunia dan nasional,” jelasnya.
Adapun, dalam sepekan terakhir jumlah tambahan kasus turun 69,2 persen dibandingkan dengan sepekan sebelumnya.
Dengan catatan ini, Sulawesi Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus kumulatif terendah ketiga di Indonesia.
“Trennya masih turun, dan ini sangat baik. Kematian sepekan ada 2 kasus, jadi grafiknya saat terjadi penambahan kasus, jumlah kematian juga bertambah, tapi ketika kasus ditekan kematian juga ditekan,” kata Dewi.
Keterpakaian tempat tidur di rumah sakit Sulawesi Barat saat ini juga paling rendah dengan Bed Occupancy Rate (BOR) 5,74 persen.
“Pada pertengahan Januari pernah sampai 89 persen. Ini luar biasa sekali penekanan kasusnya untuk terus turun di bawah 10 persen. BOR ICU-nya juga pernah mencapai maksimal pada 6 Januari sampai 100 persen, sekarang sudah di bawah 15 persen,” tuturnya.
Doni melanjutkan, penanganan Covid-19 di Sulawesi Barat menujukkan bahwa masyarakat bersedia menjalankan imbauan pemerintah.
Namun, Doni berharap setelah adanya data ini jangan sampai membuat masyarakat euforia.
“Kita tidak boleh lalai 3M dan 3T barang 1 hari, 1 jam, 1 menit pun enggak boleh. Jangan makan bersama, dulu saya terpapar di sini, jangan kita ulangi kelalaian yang sama. Tahan dulu, jangan sampai menimbulkan masalah baru,” tegasnya.