Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vladimir Putin Alami Efek Samping Usai Disuntik Vaksin Buatan Rusia

Putin juga mengaku merasa tidak nyaman di tempat bekas suntikan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (28/3/2021) mengaku mengalami sedikit efek samping usai divaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Selasa (23/3/2021), seperti diberitakan Kantor Berita Interfax, mengutip wawancana di TV.

"Saya bangun pagi keesokan harinya usai divaksinasi dan sepertinya saya agak merasakan nyeri otot. Saya ukur dengan termometer...suhu saya normal," katanya kepada saluran Rossiya 1 TV.

Putin juga mengaku merasa tidak nyaman di tempat bekas suntikan.

Presiden tidak menyebut yang mana dari tiga vaksin Rusia yang diterimanya, dan mengatakan hanya dokter yang menyuntiknya saja yang tahu soal itu.

Kremlin mengumumkan keputusan Putin bersedia divaksinasi Covid-19 pada Desember dan presiden menuturkan penundaan itu terjadi karena perlunya menggabungkan vaksin yang akan ia terima.

Putin mengatakan bahwa ketiga vaksin buatan Rusia, yang paling dikenal sekaligus yang beredar luas di antaranya Sputnik V, hampir sama.

Hampir dua pertiga warga Rusia enggan disuntik vaksin Sputnik V, menurut jajak pendapat independen Levada Center, dengan sebagian besar responden mengutip efek samping sebagai alasan utama.

Rusia mulai menggelar vaksinasi Covid-19 pada Desember. Pada Senin (22/3/2021), Putin mengatakan bahwa 4,3 dari 144 juta warga Rusia sejauh ini telah mendapatkan dosis kedua vaksin.

Rusia mencatat 4,5 juta lebih kasus Covid-19 hingga saat ini

Putin mengaku dirinya berharap agar Rusia dapat mencapai kekebalan kawanan dan mencabut pembatasan Covid-19 pada akhir musim panas.

Kekebalan kawanan merujuk pada situasi di mana cukup banyak orang dalam populasi yang kebal terhadap infeksi sehingga secara efektif mampu menghentikan penyebaran penyakit.

Dengan wabah Virus Corona baru, sejumlah ilmuwan berharap agar kekebalan kawanan bakal meningkat begitu antara 50-70 persen dari populasi mempunyai kekebalan terhadap infeksi.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper