Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Siap Maju Lagi pada Pilpres 2024, Kembali Lawan Trump?

Mantan Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan rencananya untuk kembali maju sebagai caon presiden setelah pada pemilu tahun lalu kalah dari Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden mengatakan pada konferensi pers pertamanya sejak berkuasa bahwa dia akan kembali maju sebagai calon presiden pada 2024.

"Ya, rencana saya adalah mencalonkan diri kembali. Itu harapan saya," kata Biden kepada Nancy Cordes dari CBS saat konferensi pers seperti dikutip CNN.com, Jumat (26/3/2021). Sebelumnya mantan Presiden Donald Trump telah mengumumkan rencananya untuk kembali maju sebagai calon presiden setelah pada pemilu tahun lalu kalah dari Biden.

Biden mengatakan kepada Kaitlan Collins dari CNN, "Saya sangat menghormati takdir. Saya tidak pernah bisa merencanakan empat setengah tahun, tiga setengah tahun ke depan dengan pasti."

Ketika ditanya siapa yang akan menjadi cawapresnya, Biden mengatakan dia mengharapkan Wakil Presiden Kamala Harris akan tetap mendampinginya.

"Dia melakukan pekerjaan dengan baik. Dia mitra yang hebat," katanya.

Seperti diketahui, Joe Biden belum lama ini dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS). Dia yang menggantikan Donald Trump itu meletakkan tangan di atas Alkitab pusaka yang dimiliki keluarganya selama lebih dari satu abad, dan mengucapkan sumpah jabatan Presiden AS, pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat.

Sementara itu, Donald Trump, setelah tak lagi menjabat di posisi nomor satu di Negeri Paman Sam, mengakui kemungkinan kembali berpartisipasi dalam bursa presiden pada 2024. Namun, dia mengaku tidak berminat membuat partai baru.

Dilansir Bloomberg, Senin (1/3/2021), Trump kembali muncul pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif di Orlando, Florida, sejak dia meninggalkan kantor 39 hari yang lalu. Trump tidak lagi muncul di depan publik salah satunya lantaran akunnya diblokir oleh Twitter dan Facebook setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol AS.

“Saya tidak akan memulai partai baru. Itu adalah berita bohong. Bukankah itu brilian? Kita mulai partai baru dan membagi suara kita sehingga Anda tidak akan pernah menang. Tidak, kami tidak tertarik dengan itu,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper