Bisnis.com, JAKARTA - Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) menuai respons dari para pemimpin dunia. Tak hanya dari negara sahabat, tanggapan juga datang dari petinggi negara dan kelompok yang sering bersitegang dengan Negeri Paman Sam.
Seperti diketahui, presiden yang menggantikan Donald Trump itu meletakkan tangan di atas Alkitab pusaka yang dimiliki keluarganya selama lebih dari satu abad, dan mengucapkan sumpah jabatan Presiden AS, pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat.
Atas peresmian jabatan itu, Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov berbicara kepada media mengenai perpanjangan perjanjian pengendalian senjata AS-Rusia 'New Start'.
"Rusia dan Presiden Rusia dengan senang hati untuk menjaga perjanjian ini [...] Jika rekan kami, Amerika, hendak menunjukkan keinginan politik untuk menjaga pakta ini dengan melakukan perpanjangan, maka itu akan disambut baik," demikain ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (21/1/2021).
Respons juga datang dari kelompok Hamas. Juru Bicara Kelompok Hamas Palestina Fawzi Barhoum menyatakan tak menyesal atas perginya Trump. Pasalnya, presiden AS ke-45 itu dinilai telah menjadi sumber dan pendukung terbesar ketidakadilan, kekerasan, dan ekstremisme di dunia.
Selain itu, suami Melania Trump juga disebut sebagai mitra langsung atas pendudukan Israel dalam agresi terhadap rakyat Palestina. Oleh karena itu, dia berharap Biden mampu membawa kebijakan baru.
Baca Juga
"Presiden AS Joe Biden harus membalikkan kebijakan yang sesat dan tak adil terhadap rakyat kami dan meletakkan fondasi bagi keamanan dan stabilitas di kawasan."
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menulis sebuah pernyataan di Twitter terkait pelantikan Joe Biden.
"Dunia mengetahui bahwa hanya AS yang mampu memperbaiki dirinya sendiri--secara praktik, bukan hanya kata-kata," demikian tulisnya dalam unggahan tersebut.