Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah wabah Covid-19 yang terjadi di Indonesia ternyata masih banyak warga yang terkesan rileks menghadapi ancaman infeksi.
Berdasarkan survei, mereka mengaku tidak atau kurang takut tertular virus Corona.
Hal itu tercermin dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) seperti diunggah di website https://saifulmujani.com.
Disebutkan bahwa sekitar 27 persen warga Indonesia menyatakan tidak takut atau kurang takut tertular tertular virus Corona.
Meskipun mayoritas warga takut dengan virus Corona, terdapat persentase cukup besar warga yang bersikap rileks terhadap ancaman virus Corona, ujar SMRC dalam keterangannya.
“Ini berarti sekitar satu dari setiap empat warga Indonesia tidak takut atau kurang takut terular virus Corona,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada acara rilis survei nasional SMRC bertajuk “Satu Tahun COVID-19: Sikap dan Perilaku Warga terhadap Vaksin” yang dipresentasikan di Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga
Menurut Deni, fakta ini menunjukkan bahwa meskipun mayoritas warga takut dengan virus Corona, namun terdapat persentase cukup besar warga yang bersikap rileks terhadap ancaman virus Corona.
Sikap rileks ini terlihat ketika warga ditanya apakah mereka yakin bahwa semakin banyak jumlah kasus yang terinfeksi virus Corona saat ini.
Di sisi lain, mayoritas warga (60 persen) yakin bahwa jumlah kasus yang terinsfeksi virus Corona semakin banyak sampai hari ini. Selain itu, ada warga yang tidak yakin (36 persen), dan ada yang tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan survei (4 persen).
“Ini menjelaskan cukup kuatnya persepsi bahwa sebenarnya wabah Corona sudah berhasil dikendalikan dan ini berdampak pada sikap keberhati-hatian warga,” ujar Deni.
Temuan lain survei menunjukkan bahwa mayoritas warga memilih untuk tidak hanya diam di rumah. Sekitar 66 persen warga menyatakan setiap hari atau beberapa hari ke luar rumah untuk bekerja. Angka ini sama dengan temuan survei pada Oktober 2020.
Survei dengan metode wawancara itu berlangsung sejak 28 Februari hingga 8 Maret 2021.
Adapun, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi tersebut kemudian dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Tercatat response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebanyak 1.064 atau 87 persen.
Dari 1.064 responden yang dianalisis, diketahui margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel
tersebut sebesar ± 3.07% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
Sementara responden yang tidak bisa diwawancarai sebagian besar tidak ada di tempat, di luar rumah atau luar kota.
Kepada responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Sedangkan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.