Bisnis.com, JAKARTA - Italia, Prancis, Jerman, dan beberapa negara lain di Eropa akan melanjutkan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin AstraZeneca. Hal itu dilakukan setelah regulator obat-obatan Eropa menyatakan vaksin itu "aman dan efektif" selain manfaatnya melebihi risikonya.
Portugal akan melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca pada Senin, sedangkan Spanyol dan Belanda menyusul pada pekan depan. Sementara itu badan kesehatan masyarakat Swedia menyatakan masih membutuhkan beberapa hari untuk memutuskan melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 tersebut.
European Medicines Agency (EMA) telah melakukan kajian atas vaksin itu setelah sekitar 30 kasus pembekuan darah yang tidak biasa. Begitu juga dengan jumlah trombosit yang rendah pada penerima vaksin sehingga mendorong lebih dari 12 negara Uni Eropa menghentikan penggunaannya.
Direktur EMA, Emer Cooke mengatakan komite keamanan lembaga itu telah mencapai "kesimpulan ilmiah yang jelas" dan belum menemukan bahwa vaksin tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko penggumpalan darah secara keseluruhan seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (19/3/2021).
Akan tetapi vaksin itu mengungkap "sejumlah kecil kasus kelainan pembekuan yang langka dan tidak biasa tetapi sangat serius". Cooke mengatakan EMA tidak dapat mengesampingkan secara pasti hubungan antara kasus-kasus tersebut dengan vaksin yang sedang diselidiki.
Beberapa negara UE yang mulai mengalami gelombang ketiga penyebaran virus Corona akibat adanya varian baru yang lebih menular, kini berjuang untuk mempercepat program inokulasi yang berjalan lamban selama ini.
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi mengatakan vaksinasi AstraZeneca akan dilanjutkan pada hari Jumat. Siprus, Latvia dan Lituania juga akan melakukan hal yang sama.
Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan bahwa dia akan divaksinasi pada hari ini untuk memberikan contoh.
