Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amien Rais Curiga Presiden Ingin Perpanjang Jabatan, Ini Respons Istana

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian angkat bicara soal opini Amien Rais yang menyebutkan bahwa akan ada manuver politik argar presiden menjabat satu periode lagi.
Amien Rais (tengah) menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk salat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5/2019)./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Amien Rais (tengah) menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk salat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5/2019)./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus senior Amien Rais menyebutkan bahwa akan ada manuver politik dari para pejabat negara yang akan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat satu periode lagi.

Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan bahwa Presiden Jokowi tetap pada prinsipnya yaitu taat pada ketentuan UUD 1945.

“Pertama itu spekulasi dan tidak tahu apa motifnya dia mengatakan spekulasi macam itu. Presiden sudah menegaskan menolak usulan tiga periode, buat Presiden, konstitusi menggariskan dua periode dan itu yang harus dijadikan pedoman,” katanya kepada awak media, Senin (15/3/2021).

Lebih lanjut dia pun mengingatkan untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan yang membawa nama Presiden Jokowi di dalamnya.

“Pak Amien Rais harus hati-hati karena spekulasi tanpa dasar bisa disebut sebagai fitnah,” imbuhnya.

Selain itu, Donny juga memastikan bahwa Kepala Negara tidak terlibat sama sekali dalam polemik Partai Demokrat kendati Kepala Staf Presiden Moeldoko terkait di dalamnya.

Pasalnya, ada isu yang bergulir dan menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang adalah upaya pemerintah merangkul oposisi.

Donny pun menyampaikan, keterlibatan Moeldoko tersebut adalah murni keputusan pribadi dan tidak mewakili Presiden sebagai institusi.

“Tidak ada sangkut pautnya dengan Istana, itu urusan pribadi pak Moeldoko selaku warga negara yang punya hak politik untuk dipilih dan memilih. Perkara itu sah atau tidak akan dibuktikan di Kemenkumham,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper