Bisnis.com, JAKARTA - Dipo Alam, politisi yang pernah menjabat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II, angkat bicara soal terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum partai dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
Melalui akun Twitter resminya, @dipoalam, Kamis (11/3/2021) 21.44 WIB, Dipo menceritakan bahwa ketika menjabat sebagai Sekretaris Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, dia sempat menyalami Moeldoko usai dilantik sebagai Panglima TNI.
Saat itu, Dipo berharap ada kekeluargaan TNI dapat dijaga dengan kepatuhan, kekompakan, kesatuan, dan kehormatan kepada para seniornya. Namun dengan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, dia menyebut harapannya telah pupus.
"Ketika dilantik oleh Presiden SBY di Istana, saya Selamati Panglima TNI Moeldoko, sambil pandang matanya: berharap adab kekeluargan TNI dijaga dalam kepatutan, kekompakan, kesatuan dan kehormatan pada seniornya...kini PUPUS, tergoda oleh kekuasaan..?" tulsinya di Twitter.
Ketika dilantik oleh Presiden SBY di Istana, saya Selamati Panglima TNI Moeldoko, sambil pandang matanya: berharap adab kekeluargan TNI dijaga dalam kepatutan, kekompakan, kesatuan dan kehormatan pada seniornya...kini PUPUS, tergoda oleh kekuasaan..?https://t.co/PjB7mDr20L pic.twitter.com/ugxoAAvcJD
— Dipo Alam (@dipoalam49) March 11, 2021
Seperti diketahui, Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko ditetapkan Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021 - 2026 dalam KLB yang dihelat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dalam KLB ini, peserta KLB yang hadir mengusulkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie sebagai calon Ketum Demokrat.
Baca Juga
Berdasarkan voting cepat, Moeldoko lebih banyak didukung daripada Marzuki sehingga diputuskan secara langsung Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021 - 2026 hasil Kongres Luar Biasa.
"Memutuskan menetapkan pertama calon ketua tersebut atas voting berdiri maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat 2021-2026," ujar pimpinan rapat Jhoni Allen Marbun membacakan keputusan KLB.
Kongres Luar biasa ini juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Kongres V Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan telah demisioner.
"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner," kata Jhoni.