Bisnis.com, JAKARTA - China diperkirakan menginvasi Taiwan dalam enam tahun ke depan setelah Beijing mempercepat langkahnya untuk menggantikan kekuatan militer Amerika Serikat (AS) di Asia, menurut analisa seorang komandan tinggi AS.
Taiwan yang demokratis hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China. Para pemimpinnya memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan bersumpah untuk mengambil kembali suatu hari.
"Saya khawatir mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan pada tahun 2050," kata perwira tinggi militer AS untuk Asia-Pasifik, Laksamana Philip Davidson seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (10/3/2021).
"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi China dan saya pikir ancaman itu nyata dalam sepuluh tahun ini, namun pada kenyataannya akan menjadi enam tahun ke depan," katanya kepada komite Senat AS.
Taiwan memisahkan diri dari China pada akhir perang saudara tahun 1949. Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, tetapi tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer terpenting di pulau itu.
Donald Trump menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Taiwan saat dia berseteru dengan China dalam masalah-masalah seperti perdagangan dan keamanan nasional.
Baca Juga
Pemerintahan Joe Biden telah menawarkan Taiwan alasan untuk optimisme dengan mengatakan pada bulan Januari bahwa komitmen AS untuk pulau itu "kokoh".
Duta Besar de facto Taiwan untuk AS secara resmi diundang ke pelantikan Biden, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 1979.
China juga telah membuat klaim teritorial yang luas di Laut China Selatan yang kaya sumber daya dan bahkan mengancam pulau Guam di Amerika, ujar Davidson.
"Guam adalah target hari ini," katanya memperingatkan mengingat bahwa militer China telah merilis video simulasi serangan di sebuah pangkalan pulau yang sangat mirip dengan fasilitas AS di Diego Garcia dan Guam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
