Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaungkan Benci Produk Asing, Jokowi: RI Bukan Bangsa yang Suka Proteksionisme

Meski menggaungkan tidak suka barang luar negeri, tetapi Jokowi menuturkan bahwa Indonesia menganut keterbukaan ekonomi dan tidak pernah menutup barang dari luar negeri.
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik untuk cinta dan bangga terhadap produk dalam negeri dan menolak produk asing. Kendati demikian, dia menegaskan Indonesia tidak menerapkan sistem proteksionisme.

Saat membuka Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021), Jokowi menuturkan bahwa Indonesia menganut keterbukaan ekonomi dan tidak pernah menutup barang dari luar negeri.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa kita ini menganut keterbukaan ekonomi. Nggak ada yang kita tutup-tutup. Saya tegaskan bahwa kita juga bukan bangsa yang menyukai proteksionisme, ndak,” kata Jokowi, Jumat (5/3/2021).

Dia mengatakan bahwa proteksionisme tidak memberi hasil baik bagi dalam negeri. Namun begitu, pemerintah mewanti-wanti agar tidak menjadi korban perdagangan yang tidak adil dari perdagangan dunia.

Pada kesempatan yang sama, Presiden kembali menyampaikan tentang ucapannya pada saat Raker Kementerian Perdagangan pada Kamis (4/3/2021). Dia menyampaikan agar masyarakat bangga terhadap produk Tanah Air dan tidak menggunakan produk asing.

Jokowi menyoroti polemik yang ditimbulkan akibat pernyataannya itu. “Masak nggak boleh kita nggak suka. Kan boleh saja nggak suka produk asing. Itu saja ramai. Saya ngomong benci produk asing itu saja ramai. Boleh kita tidak suka produk asing,” terangnya.

Jokowi menambahkan, produk lokal perlu melakukan berbagai peningkatan agar bisa bersaing dengan produk asing, termasuk untuk menjadikan harga barang lebih produktif, meningkatkan kualitas, pengemasan hingga desain yang lebih menarik agar sesuai dengan tren kekinian.

Selain itu, Presiden meminta agar kementerian/lembaga dan BUMN untuk memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Jangan sampai proyek-proyek pemerintah proyeknya BUMN masih memakai barang impor. kalau itu bisa dikunci bisa menaikan sebuah permintaan produk dalam negeri yang tidak kecil,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper