Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Metro Jaya dan Kementerian ATR/BPN Tangani 180 Kasus Mafia Tanah

Kementerian ATR/BPN telah melaporkan 180 kasus mafia tanah kepada Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/12/2020)./Antararn
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/12/2020)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA--Polda Metro Jaya tengah menggandeng pihak Kementerian Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menangani 180 kasus mafia tanah yang terjadi di DKI Jakarta.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Sengketa dan Konflik Tanah pada Kementerian ATR/BPN, Agus Widjayanto mengemukakan pihaknya telah melaporkan 180 kasus mafia tanah kepada Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti. 

Menurut Agus, dari ratusan kasus mafia tanah itu, ada yang sudah naik ke penyidikan, berkas lengkap (P21) dan masuk ke Pengadilan. Sementara kasus lainnya, ada yang masih belum ditangani Polisi.

"Total semua ada 180 kasus yang telah ditangani bersama. Ratusan kasus itu ada yang sudah maju ke pengadilan, berkas lengkap atau P21, dan ada yang sudah penetapan tersangka," tuturnya, Rabu (3/3/2021).

Dia berpandangan bahwa kasus mafia tanah yang seringkali terjadi adalah pemalsuan data tanah korban, pemalsuan hak milik dan beberapa kasus lainnya.

"Jadi dari hasilnya itu menjadi dasar bagi kita untuk melakukan koreksi terhadap sertifikat yang sudah diterbitkan," katanya.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menegaskan bahwa pihaknya sudah siap untuk berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN terkait kasus mafia tanah yang kerap terjadi.

Fadil memastikan bahwa Kepolisian akan tetap membela pemilik tanah yang sah dalam setiap perkara yang berkaitan dengan pertanahan.

"Kami akan tuntaskan semua kasus ini," ujarnya.

Adapun kasus mafia tanah mulai mencuat pasca kasus yang menimpa bekas Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal. Dalam perkara ini, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan sejumlah tersangka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper