Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus akan mengunjungi Irak pada 7 Maret mendatang. Salah satu agendanya bakal melihat gereja-gereja yang dihancurkan ISIS di Mosul.
Para pekerja pun sibuk membersihkan tempat-tempat yang bakal didatangi pemimpin umat Katolik itu. Salah satu yang terlibat adalah Anas Zeyad asisten koordinator situs untuk UNESCO di Irak.
“Sebagai seorang Muslim saya bangga membantu membangun kembali gereja-gereja ini,” kata Zeyad Minggu (28/2/2021).
Salah satu gereja yang sedang diperbaiki adalah gereja Katolik Suriah Al-Tahera dengan bantuan dari UNESCO, Uni Emirat Arab, dan mitra lokalnya. Gereja ini dirusak oleh ISIS dan dijadikan tempat pengadilan.
Kondisi gereja ini makin parah setelah terdampak serangan udara saat pasukan Irak mengusir para militan ISIS. Bagian atapnya hancur.
"Saya berharap kami melihat orang Kristen kembali ke tempat-tempat ini, sehingga kami hidup bersama lagi seperti yang kami lakukan selama berabad-abad," ucap Zeyad.
Baca Juga
Ada empat gereja di Mosul yakni Gereja Katolik Suriah, Ortodoks Siria, Ortodoks Armenia, dan Katolik Kasdim. “Dulunya mirip dengan Yerusalem di dataran Niniwe,” kata Uskup Agung Mosul dan Akra Khaldea Najeeb Michaeel.
Michaeel menuturkan sebelum invasi AS pada 2003, umat Kristen Irak dari berbagai komunitas akan menghadiri kebaktian satu sama lain di festival keagamaan
Hari-hari itu telah berlalu. Hari ini hanya satu dari gereja Mosul yang masih hidup menawarkan kebaktian Ahad mingguan untuk populasi Kristen yang menyusut menjadi hanya beberapa lusin keluarga dari sekitar 50 ribu orang.
Dalam kunjungan ke Irak, Paus Fransiskus akan mengadakan doa untuk para korban perang di Hosh al-Bieaa, yang dikenal sebagai Alun-Alun Gereja, sebagai bagian dari perjalanan empat hari yang dimulai pada 5 Maret.