Bisnis.com, JAKARTA - China membantah telah melakukan tes Covid-9 lewat dubur atau anal yang dinilai 'tidak bermartabat' kepada para diplomat Amerika Serikat setelah mereka mengeluhkan prosedur pemeriksaan tersebut.
Para staf diplomat AS yang ditempatkan di China sekarang telah diberitahu untuk menolak tes tersebut. Kementerian Luar Negeri AS pun menyatakan bahwa tes tersebut seharusnya tidak pernah dilakukan.
"Departemen Luar Negeri tidak pernah menyetujui pemeriksaan dengan cara itu dan memprotes langsung ketika kami mengetahui bahwa beberapa staf menjadi sasaran. Kami telah menginstruksikan staf untuk menolak tes ini jika diminta, seperti yang telah dilakukan di masa lalu," kata seorang juru bicara Kemlu AS seperti dikutip Telegraph.co.uk, Jumat (25/2/2021).
Dia menambahkan bahwa penting untuk menjaga 'martabat; para diplomat dan keluarga mereka. Departemen luar negeri mengklaim bahwa Beijing memberi tahu mereka bahwa tes itu dilakukan 'karena kesalahan'.
Tes virus Corona anal dilakukan dengan cara memasukkan kapas ukuran 3-5 senti meter dalam anus dan kemudian memutarnya dengan lembut. Cara itu digunakan di China pada Januari, ketika pejabat kesehatan mengklaim bahwa tes tersebut lebih akurat dalam mendeteksi Covid-19.
Mereka mengatakan virus itu dapat bertahan lebih lama di anus atau di kotoran dibandingkan di bagian lain dari tubuh manusia.
Baca Juga
"Mengingat bahwa metode ini tidak senyaman tes di tenggorokan, maka cara itu hanya akan diterapkan pada kelompok-kelompok utama di pusat karantina," kata satu pejabat yang dikutip di media pemerintah China.
China juga membantah telah memaksa para diplomat untuk menjalani tes tersebut.
"China tidak pernah meminta personel diplomatik AS di China untuk menjalani tes usap dubur," kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian pada jumpa pers.