Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden dan PM Kanada Bersepakat soal Virus Hingga Melawan China

Pada pertemuan bilateral pertama Biden dan Trudeau itu, keduanya juga setuju untuk bekerja sama memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia dan rantai pasokan industri, mengatasi perubahan iklim dan bersaing lebih baik dengan China.
Presiden AS Joe Biden di tangga pesawat kepresidenan AS, Jumat (12/2/2021)./Antara/Reuters-Joshua Roberts\r\n
Presiden AS Joe Biden di tangga pesawat kepresidenan AS, Jumat (12/2/2021)./Antara/Reuters-Joshua Roberts\r\n

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sepakat mengadopsi pendekatan terpadu terhadap pandemi, perubahan iklim, dan China, mengesampingkan perdagangan dan ketegangan lainnya.

Pada pertemuan bilateral pertama Biden dan Trudeau itu, keduanya juga setuju untuk bekerja sama memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia dan rantai pasokan industri, mengatasi perubahan iklim dan bersaing lebih baik dengan China.

Biden menyerukan kepada China untuk membebaskan dua warga Kanada yang ditahan dan mengatakan bahwa AS dan Kanada akan memperkuat komitmen menyediakan tempat yang aman bagi pengungsi dan pencari suaka.

Biden menggambarkan kembali hubungan dengan negara tetangga sekaligus mitra dagang terbesarnya itu, setelah ketegangan atas imigrasi, perdagangan, dan pertahanan di bawah mantan Presiden Donald Trump. Presiden baru itu tidak menyebutkan sengketa antarnegara saat ini, seperti keputusannya untuk menghentikan pembangunan pipa minyak Keystone XL TC Energy Corp. yang menghubungkan Alberta yang kaya minyak ke Nebraska.

“Amerika Serikat tidak memiliki mitra dekat lain selain Kanada,” kata Biden, dilansir Bloomberg, Rabu (24/2/2021).

Selain itu para pemimpin juga mengumumkan apa yang mereka sebut sebagai peta jalan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai topik, dari perubahan iklim hingga virus corona.

“Dalam menghadapi Covid-19, perubahan iklim, meningkatnya ketimpangan, inilah saat kita untuk bertindak,” kata Trudeau.

Pengumuman lain diantaranya, pertemuan menteri yang akan datang tentang iklim dan dimulainya kembali Forum Kejahatan Lintas Batas, yakni pertemuan tahunan pejabat penegak hukum dari setiap negara untuk memeriksa cara-cara untuk berkolaborasi dalam kontraterorisme dan upaya memerangi penyelundupan dan kejahatan terorganisir.

Meskipun Biden dan Trudeau lebih selaras secara politik daripada dengan Trump, titik panas lain telah muncul dengan pemerintahan baru. Biden mengatakan pada hari pertamanya menjabat bahwa pipa Keystone tidak konsisten dengan kebutuhan ekonomi dan iklim pemerintahan saya.

Trudeau menyebut proyek yang akan mengirimkan lebih dari 800.000 barel minyak mentah sehari dari pasir minyak Alberta ke kilang AS itu, sebagai prioritas utama, dan menimbulkan kekhawatiran tentang pencabutan izin Biden pada proyek tersebut.

“Pekerja energi Kanada memberi tenaga pada rumah di kedua sisi perbatasan. Ini menunjukkan bahwa kita semua menjadi lebih baik untuk kemitraan ini,” katanya.

Trudeau diperkirakan akan meminta keringanan serupa dengan yang diberikan selama pemerintahan Obama untuk membantu melindungi bisnis Kanada. Namun para pembantu Gedung Putih mengatakan bahwa mereka tidak mengantisipasi presiden menawarkan jaminan apa pun pada kebijakan pengadaan.

Sementara itu, Biden menawarkan dukungan penuh AS untuk menekan China agar membebaskan mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor, yang ditahan pada 2018 setelah Kanada menangkap Meng Wanzhou, seorang eksekutif China di Huawei Technologies Co.

AS telah meminta ekstradisi Meng, yang merupakan putri pendiri perusahaan, untuk mengadilinya atas tuduhan penipuan. Kasus ekstradisinya masih menunggu di pengadilan Kanada.

“Kami akan bekerja sama sampai kami mendapatkan mereka kembali dengan selamat,” kata Biden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper