Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusikan Vaksin Sepihak, WHO Sindir Negara Produsen Vaksin

WHO menyampaikan desakan itu saat China membahas kontrak di seluruh Afrika, Rusia mendistribusikan vaksin di Amerika Latin dan Uni Eropa mengincar negara miskin.
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara penghasil vaksin Covid-19 untuk tidak mendistribusikan vaksin secara sepihak, melainkan mendonasikannya ke COVAX, yang merupakan inisiatif global.

Hal itu ditegaskannya, pada Kamis (18/2/2021), guna memastikan penyebaran vaksin Covid-19 merata di seluruh dunia.

Tedros menyampaikan desakan tersebut saat China membahas kontrak di seluruh Afrika, Rusia mendistribusikan vaksin di Amerika Latin dan Uni Eropa mengincar pemberian vaksin untuk negara miskin. Semua upaya itu, jelasnya, ada di luar inisiatif COVAX.

Tedros mengatakan negara-negara yang menyepakati kontrakan secara individu mengacaukan tujuan COVAX, yakni akses yang adil. Dia menambahkan inisiatif WHO bahkan dapat mengakomodasi permintaan dari negara yang lebih memilih memberikan donasinya ke negara tertentu, lantaran mereka bertetangga atau karena mereka menjalin kemitraan.

"Apa yang bisa kami lakukan, jika itu melalui COVAX, yakni donasi dapat ditujukan ke negara-negara itu dan persediaan COVAX dapat diberikan ke negara lain sehingga kami mampu mengimbanginya," kata Tedros saat konferensi pers virtual dari Jenewa.

COVAX, yang juga didukung oleh Koalisi untuk Inovasi Persiapan Pandemi (CEPI) dan Aliansi Vaksin Gavi, akan mengirim jumlah kecil vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Pfizer, bahkan saat negara-negara kaya bergegas membeli sebagian besar dosis negara Barat.

Sementara itu, diplomasi vaksin sedang intens, dengan Rusia membahas pengiriman vaksin dengan Kroasia saat pengiriman pertama vaksin Sputnik V buatannya menuju Meksiko.

Dalam beberapa pekan belakangan China juga menawarkan ratusan ribu dosis ke Namibia, Republik Demokratik Kongo dan Guinea. Uni Eropa sedang menyusun mekanisme berbagi vaksinnya sendiri, yang berpotensi melemahkan tekanan WHO.

Penasihat WHO, Bruce Aylward, mengatakan negara-negara Uni Eropa yang lebih kaya dan Kanada mendekati COVAX untuk berbagi dosis, meski sampai saat ini tanpa hasil.

"Banyak kepentingan. Sayangnya, kami belum melihat maksud kepentingan itu ... terhadap (donasi vaksin) untuk COVAX," kata Aylward, yang juga berbicara saat konferensi pers pada Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper