Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO dan China Bersepakat soal Laporan Hasil Investigasi di Wuhan

Ketua Misi WHO Peter Ben Embarek mengatakan pada konferensi pers pada Senin bahwa delegasi telah mencapai konsensus dengan ilmuwan China di Wuhan.
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - WHO telah sepakat dengan China untuk menyusun laporan hasil investigasi penyebaran Covid-19 di Wuhan dan menekankan bahwa misi yang dilakukannya tidak bertujuan untuk menyalahkan China.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (16/2/2021), Ketua Misi WHO Peter Ben Embarek mengatakan pada konferensi pers pada Senin bahwa delegasi telah mencapai konsensus dengan ilmuwan China di Wuhan.

Mereka akan menyelesaikan laporan sementara lebih dahulu dalam beberapa hari ke depan, baru setelah itu menyelesaikan laporan penuhnya.

“Ini adalah laporan bersama antara dua kelompok. Kami telah mengerjakan bersama. Ini bukan pertanyaan tentang satu pihak berpendapat tentang apa yang disimpulkan pihak lain, tetapi membuat dokumen konsensus pada temuan, kesimpulan, dan rekomendasi bersama,” katanya.

Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO menambahkan bahwa misi ini dilakukan sebagai langkah kolaboratif, bukan sengaja menyelidiki dengan mencari-cari kesalahan.

“Ada lapisan politis pada [misi] yang sulit dikendalikan seluruh pihak,” katanya.

Lebih baik, lanjutnya, investigasi fokus pada progres yang nyata, dimengerti oleh sains, dan langkah apa yang perlu dibuat untuk masa depan setelah ditulisnya studi ini.

Seperti diketahui, banyak kritik yang muncul antara investigasi dilakukan terlalu lama yakni setahun setelah penyebaran Covid-19. Selain itu, China juga dinilai tidak transparan terhadap data penyebaran virus.

Tim WHO mengungkapkan temuannya selama 4 pekan di Wuhan bahwa penyebaran terjadi melalui spesies inang perantara.

Kemungkinan tersebut lebih besar ketimbang teori yang mengatakan bahwa virus langsung berpindah dari kelelawar ke orang-orang di Wuhan. Adapun hipotesis mengenai kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper