Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar setengah dari populasi Afrika Selatan diperkirakan tertular Covid-19. Hal itu dinyatakan dalam hasil penelitian dan ahli statistik yang juga menunjukkan bahwa virus tersebut telah merenggut puluhan ribu nyawa lebih banyak daripada yang tercatat secara resmi.
Negara yang paling parah terkena virus corona di Afrika itu telah mencatat lebih dari 140.000 kasus kematian alami sejak Mei 2020, menurut Dewan Riset Medis Afrika Selatan.
Sementara itu, perusahaan asuransi kesehatan swasta terkemuka, Discovery memperkirakan bahwa sekitar 90 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh Covid-19 sehingga mendorong jumlah kematian sebenarnya hingga melebihi 120.000.
Secara resmi, Afrika Selatan mencatat hampir 1,5 juta kasus Covid-19 dengan hanya di bawah 48.500 kasus yang berakibat kematian. Namun, para ahli statistik yakin bahwa angka-angka itu dikecilkan.
Temuan mereka secara luas konsisten dengan survei antibodi virus Corona yang dapat mendeteksi apakah seseorang telah terinfeksi Covid-19 sekalipun setelah sembuh seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (18/2/2021).
Sebuah studi yang dirilis minggu lalu terhadap hampir 5.000 pelaku donor darah di empat provinsi menemukan bahwa antara 32 dan 63 persen sampel telah tertular virus Corona sejak pandemi dimulai.
Baca Juga
Bila dibandingkan dengan tingkat kasus yang dikonfirmasi secara klinis hanya sebesar dua hingga tiga persen.
Sebagian besar antibodi terdeteksi di provinsi Eastern Cape dan KwaZulu-Natal. Kedua kota itu merupakan pusat gelombang infeksi kedua Afrika Selatan ketika dimulai pada Desember atau satu bulan sebelum penelitian dilakukan.