Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Covid-19 Afsel Diragukan, Ahli: Separuh Negeri Terpapar Covid-19

Secara resmi, Afrika Selatan mencatat hampir 1,5 juta kasus Covid-19 dengan 48.500 kasus kematian. Namun, para ahli statistik yakin bahwa angka-angka itu dikecilkan.
Seorang perawat bertugas di sebuah kendaraan pengujian di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 21 April 2020. Antara-Xinhua (Shiraaz Mohamed)
Seorang perawat bertugas di sebuah kendaraan pengujian di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 21 April 2020. Antara-Xinhua (Shiraaz Mohamed)

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar setengah dari populasi Afrika Selatan diperkirakan tertular Covid-19. Hal itu dinyatakan dalam hasil penelitian dan ahli statistik yang juga menunjukkan bahwa virus tersebut telah merenggut puluhan ribu nyawa lebih banyak daripada yang tercatat secara resmi.

Negara yang paling parah terkena virus corona di Afrika itu telah mencatat lebih dari 140.000 kasus kematian alami sejak Mei 2020, menurut Dewan Riset Medis Afrika Selatan.

Sementara itu, perusahaan asuransi kesehatan swasta terkemuka, Discovery memperkirakan bahwa sekitar 90 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh Covid-19 sehingga mendorong jumlah kematian sebenarnya hingga melebihi 120.000.

Secara resmi, Afrika Selatan mencatat hampir 1,5 juta kasus Covid-19 dengan hanya di bawah 48.500 kasus yang berakibat kematian. Namun, para ahli statistik yakin bahwa angka-angka itu dikecilkan.

Temuan mereka secara luas konsisten dengan survei antibodi virus Corona yang dapat mendeteksi apakah seseorang telah terinfeksi Covid-19 sekalipun setelah sembuh seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (18/2/2021).

Sebuah studi yang dirilis minggu lalu terhadap hampir 5.000 pelaku donor darah di empat provinsi menemukan bahwa antara 32 dan 63 persen sampel telah tertular virus Corona sejak pandemi dimulai.

Bila dibandingkan dengan tingkat kasus yang dikonfirmasi secara klinis hanya sebesar dua hingga tiga persen.

Sebagian besar antibodi terdeteksi di provinsi Eastern Cape dan KwaZulu-Natal. Kedua kota itu merupakan pusat gelombang infeksi kedua Afrika Selatan ketika dimulai pada Desember atau satu bulan sebelum penelitian dilakukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper