Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 60 orang tewas dan ratusan lainnya belum ditemukan setelah sebuah kapal terbalik di Sungai Kongo bagian barat Republik Demokratik Kongo (DRC) kemarin, menurut seorang pejabat pemerintah.
Steve Mbikayi, Menteri Aksi Kemanusiaan Kongo, mengatakan bahwa 700 orang berada di kapal yang tenggelam di dekat Desa Longola Ekoti, Provinsi Mai-Ndombe itu pada malam sebelumnya.
“Sejauh ini tim penyelamat telah menemukan 60 mayat dan 300 korban selamat. Masih ada beberapa yang hilang setelah kapal terbalik ini,” kata Mbikayi seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (16/2/2021).
Kapal itu dilaporkan berangkat dari Ibu Kota, Kinshasa menuju ke Provinsi Equator.
“Penyebab utama tenggelamnya kapal untuk sementara adalah kelebihan muatan dan kelebihan jumlah penumpang di kapal penangkap ikan paus,” kata menteri tersebut.
Dia menambahkan, faktor navigasi saat berlayar malam juga berperan dalam tenggelamnya kapal.
Kecelakaan kapal biasa terjadi di negara kaya mineral yang luas karena kapal sering kali kelebihan muatan penumpang dan kargo.
Sebagian besar penumpang kapal juga tidak mengenakan jaket pelampung.
Bulan lalu, sedikitnya tiga orang, dua anak dan satu wanita, tenggelam setelah kapal penumpang tenggelam di Danau Kivu.
Pada Mei 2020, 10 orang termasuk seorang gadis berusia delapan tahun, tewas setelah kapal rekreasi yang mereka tumpangi terbalik di Danau Kivu.
Sedangkan, pada Juli 2010, lebih dari 135 orang tewas setelah sebuah perahu terbalik di provinsi barat Bandundu di negara itu.