Bisnis.com, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) terus menelusuri perkara dugaan korupsi unrealized loss investasi di BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
Kemarin penyidik telah memeriksa 5 orang saksi yakni MS selaku PIC PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, ACW selaku Direktur PT Ashmore Asset Management, LS selaku Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PBK selaku Direktur PT BNI Sekuritas, RM selaku Dealer Pasar Utang BPJS-TK.
"Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi di BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dikutip, Selasa (16/2/2021).
Berdasarkan catatan Bisnis, 21 perusahaan sekuritas dan manajer investasi telah ditelisik oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak pemeriksaan terhadap petinggi perusahaan sekuritas dan manajer investasi itu dilakukan untuk mencari fakta hukum dan alat bukti kasus dugaan Korupsi BP Jamsostek.
"[Kemarin] 4 saksi diperiksa terkait dugaan korupsi dana investasi dan pengelolaan keuangan milik BPJS Ketenagakerjaan," kata Leonard dikutip, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Penyidik gedung bundar menganggap kesaksian terhadap perusahaan sekuritas dan manajer investasi tersebut memiliki posisi strategis terutama untuk membongkar seluk beluk praktik investasi yang dijalankan oleh BP Jamsostek.
Berikut daftar perusahaan sekuritas dan manajer investasi yang telah diperiksa Kejagung:
1) PT Trimegah Sekuritas.
2) PT BRI Danareksa Sekuritas.
3) PT Indo Premier Sekuritas.
4) PT Panin Sekuritas Tbk.
6) PT Sucor Sekuritas.
7) PT Valibury Sekuritas Indonesia.
8) PT Ciptadana Sekuritas.
9) PT BNP Paribas Asset Management.
10) PT Schroder Investment Management Indonesia.
11) PT Samuel Sekuritas Indonesia.
12) PT Kresna Sekuritas.
13) PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
14) PT Samuel Asset Management.
15) PT Syailendra Capital.
16) BNP Asset Management.
17) PT FWD Asset Management.
18) Bahana TCW Investment Management.
19) PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.
20) PT Danareksa Investment Management.
21) PT BNI Sekuritas.