Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! 26 Ponvinsi Bakal Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Rinciannya

Puncak musim penghujan akan dimulai Januari - Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi.
Hujan mengguyur Jakarta/Bisnis.com-Andhika Anggoro
Hujan mengguyur Jakarta/Bisnis.com-Andhika Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sejumlah wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim penghujan. Badan itu mengingatkan tentang potensi cuaca esktrem.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mencatat sebagian besar wilayah Indonesia atau 96 persen dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki musim hujan.

BMKG telah memperkirakan puncak penghujan akan dimulai Januari - Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi.

Kemudian, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. Berdasarkan kondisi tersebut, ewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem dinilai harus terus ditingkatkan.

“Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (10/2/2021).

Kondisi itu disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia, sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:

1. Aceh

2. Sumatera Utara

3. Sumatera Barat

4. Jambi

5. Bengkulu

6. Sumatera Selatan

7. Lampung

8. Banten

9. Jawa Barat

10. Jawa Tengah

11. DI Yogyakarta

12. Jawa Timur

13. Bali

14. Nusa Tenggara Barat

15. Nusa Tenggara Timur

16. Kalimantan Tengah

17. Kalimantan Selatan

18. Kalimantan Timur

19. Kalimantan Utara

20. Sulawesi Tengah

21. Sulawesi Selatan

22. Sulawesi Tenggara

23. Maluku Utara

24. Maluku

25. Papua Barat

26. Papua

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact Based Forecast, potensi dampak banjir atau banjir bandang pada periode 10 - 11 Februari 2021 dengan status siaga adalah:

1. Banten

2. Jawa Barat

3. Jawa Tengah

4. Jawa Timur

Sementara itu, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada sepuluh hari kedua Februari 2021 yaitu sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah dan sebagian kecil Jawa Barat bagian timur.

Kemudian, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara,, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara dan tengah.

Sementara itu, potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL / Occasional) untuk periode tanggal 8 - 14 Februari 2021 berpotensi di wilayah sebagai wilayah.

Seluruhnya yaitu Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, perairan barat Bengkulu, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Makasar, Laut Banda, Laut Arafuru.

Adapun, prakiraan gelombang sepekan ke depan dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter atau sedang berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep. Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kep. Anambas - Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga - Bintan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kai - Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafuru.

Sedangkan, gelombang dengan ketinggian 2,5 - 4,0 meter atau tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumba,Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper