Bisnis.com, JAKARTA - Upaya Singapura untuk membuka perbatasannya kembali terhenti. Rencana yang memungkinkan pebisnis menghindari karantina dan tinggal di fasilitas khusus di dekat bandara, masih belum terwujud.
Program percontohan Connect @ Singapore untuk pebisnis dan wisatawan bernilai ekonomi tinggi rencananya diluncurkan pada Januari, tetapi dewan pariwisata belum memilih operator untuk fasilitas tempat para pengunjung akan menginap.
Menurut rencana, pengunjung akan dapat masuk ke Singapura tanpa karantina selama 14 hari asalkan mereka tinggal di fasilitas dekat Bandara Changi dan menjalani pengujian rutin.
Sektor pariwisata dan jasa adalah roda penggerak penting dalam perekonomian Singapura. Negara pulau itu telah mencoba membuka kembali perbatasan dengan membangun jalur hijau dan pengaturan perjalanan khusus dengan negara-negara di mana sebagian besar virus terkendali, seperti Selandia Baru dan Australia. Singapura telah mencatat hampir 60.000 kasus Covid-19 secara total dan 29 kematian.
Penundaan rencana itu menyusul penundaan pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia, yang akan diselenggarakan oleh Singapura. Koridor yang direncanakan dengan Hong Kong juga ditangguhkan pada November setelah lonjakan kasus virus korona di kota itu.
"Tanggal mulai aplikasi untuk rencana perjalanan bisnis akan secara luas sejalan dengan perkiraan tanggal mulai operasional fasilitas Connect @ Singapore yang pertama," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan dan Industri, dilansir Bloomberg, Senin (8/2/2021).
Baca Juga
Satu fasilitas di Singapore Expo telah ditunjuk sebagai kemungkinan operator untuk pilot, yang dikembangkan oleh konsorsium yang dipimpin oleh Temasek Holdings Pte. Menurut laporan, fasilitas itu tetap akan dibuka pada kuartal pertama tahun ini dan akan memiliki 670 kamar serta 170 ruang pertemuan.