Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian China menyatakan telah menahan lebih dari 80 orang atas kecurigaan memproduksi dan menjual vaksin corona palsu.
Mengutip Xinhua pada Rabu (3/2/2021), pihak kepolisian telah menggerebek sejumlah pusat produksi di Beijing dan provinsi Jiangsu dan Shandong, serta menyita sekitar 3.000 dosis vaksin palsu.
Para tersangka dikatakan membuat vaksin itu dengan menggunakan larutan garam sejak September tahun lalu dan menjualnya dengan harga mahal.
Global Times, menyebutkan bahwa para tersangka mungkin telah berencana membuat vaksin di luar China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa pemerintah menangani keamanan vaksin dengan serius serta akan memberantas produksi dan penjualan vaksin palsu.
Dia menekankan bahwa China akan bekerja dengan dengan otoritas penegak hukum di seluruh dunia guna mencegah distribusi vaksin palsu.
Baca Juga
China menyediakan vaksin yang dikembangkan di dalam negeri terutama bagi negara-negara berkembang. Beijing tengah memusatkan pada pemberantasan produk-produk palsu agar penerima tidak kehilangan kepercayaan terhadap vaksinnya.
Permasalahan terkait dengan isu produksi maupun praktik bisnis vaksin di China sebenarnya bukanlah hal baru. Pada 2016, kepolisian menangkap dua orang yang menjual jutaan vaksin untuk berbagai macam penyakit yang disimpan dengan cara yang tidak tepat ke seluruh negeri.
Oleh karena itu, bukan sebuah keanehan apabila warga China tidak percaya dengan vaksin produksi dalam negeri. Mereka lebih memilih untuk menggunakan vaksin produksi luar negeri walaupun harganya terpaut jauh dari vaksin buatan negara mereka.