Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal menanggapi tudingan bahwa dirinya merupakan salah satu aktor yang ingin ambil alih secara paksa atau kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
"Saya ini kan selalu jadi aktor dari dulu. Bagaimana tahun 1999, rencana mendirikan partai saya aktornya," kata Darmizal yang juga Ketua Relawan Jokowi (ReJo) kepada Tempo di Mall Bellagio, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).
Dia tidak menampik maupun tidak membenarkan tuduhan tersebut. "Kalau untuk segala kebaikan, enggak apa-apa saya dibilang sebagai aktor. Memang niat kita itu untuk bagaimana bisa berbuat baik untuk hasil baik-baik. Hanya orang baik yang mengerjakan hal baik dan kebaikan kita hari ini yang akan menyelamatkan kita nanti," ujarnya.
Darmizal mengakui bahwa dirinya kerap bertemu dengan Eks Panglima TNI Moeldoko. Namun, keduanya tak membahas soal Partai Demokrat.
"Saya kapan saja bisa bertemu dengan beliau (Moeldoko). Saya berkawan sejak 1996. Tapi saya tidak spesifik berdiskusi hal-hal berkaitan dengan partai dengan beliau," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada lima aktor dibalik upaya kudeta terhadap kepemimpinannya.
Baca Juga
"Terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu," ungkap AHY.
Belakangan, sejumlah politikus Demokrat terang-terangan menyebut nama Moeldoko sebagai salah satu aktor. Kemudian, nama Darmizal yang telah lama mundur dari Demokrat juga disebut.
Menanggapi tuduhan tersebut, Moeldoko melakukan konferensi pers. Tak ada bantahan tegas dari Moeldoko. Namun, dia menekankan bahwa isu kudeta di Demokrat ini tidak ada kaitannya dengan istana dan Presiden Jokowi. Dia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan urusan personal.