Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersama sejumah menteri lainnya akan segera membuat keputusan untuk menggunakan hotel sebagai tempat karantina pendatang ke Inggris untuk mencegah penyebaran dan mutasi Virus Corona dari luar negeri.
Johnson mendapat tekanan dari Partai Konservatif untuk membuat kebijakan tanpa sampai harus melakukan lockdown ketiga.
Dia mengatakan, bahwa akan menerapkan pengetatan aturan pada pendatang dan peraturaturannya tengah dikerjakan oleh timnya.
“Berhati-hati di perbatasan ini sangat penting. Dan kebijakan ini juga masuk akal sebagai langkah untuk melindungi negara, sementara meneliti juga perkembangan mutasi virusnya di seluruh dunia,” kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Kematian di Inggris akibat Covid-19 diperkirakan akan meningkat pekan ini, dengan beberapa rumah sakit sudah mulai kehabisan kapasitas, sementara penularan masih tinggi.
Agaknya, jalan Johnson untuk bisa melonggarkan aturan pembatasan masih panjang.
Baca Juga
Terkait perlindungan pada rakyat, sejumlah menteri menilai vaksinasi adalah tiket Inggris untuk bisa lepas dari lockdown. Sampai saat ini, NHS sudah memberikan vaksin kepada 6,6 juta orang, 79 persen di antaranya adalah orang dengan usia di atas 80 tahun.
Peningkatan pengawasan di perbatasan, termasuk melakukan karantina pada pendatang ke hotel, seperti yang dilakukan di Australia dan Singapura, bisa mencegah terjadinya penularan virus baru yang bisa menurunkan efektivitas vaksin yang sudah ada.
“Kami ingin melindungi penduduk Inggris, melindungi negara ini dari reinfeksi dari luar negeri. Ide menggunakan hotel untuk karantina adalah salah satu yang sedang kami pertimbangkan betul saat ini,” kata Johnson, dilansir Bloomberg, Selasa (26/1/2021).