Bisnis.com, JAKARTA – Selain pemerintah, DPR juga ikut memantau proses pelaksanaaN uji klinis vaksin Covid-19 di PT Bio Farma, Bandung.
Dalam kunjungan kerja yang dilakukan Komisi IX ke Bio Farma pekan lalu, DPR ingin memastikan sudah sejauh mana produksi dan distribusi vaksin yang dilakukan Bio Farma sebagai holding BUMN yang diberi mandat memprodukasi vaksin Covid-19.
“Kita ingin melihat uji klinisnya seperti apa. Kita tidak ingin vaksin jadi bumerang ke depan. Harus ada jaminan aman atau tidak,” seru Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh dikutip dari laman resmi DPR, Senin (25/1/2021).
Wafiroh juga memaparkan bahwa kunjungan itu juga ingin meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman. Apalagi sudah ada izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dia menuturkan bahwa Bio Farma memegang peran penting dan kunci soal vaksinasi Covid-19. Pihaknya tidak ingin kelak ada daerah yang belum mendapat pasokan vaksin.
"Distribusi sejauh ini sudah bagus. 34 provinsi sudah menerima. Tinggal distribusi provinsi ke kabupaten/kota yang harus dilakukan. Sementara efek samping vaksin sejauh ini tidak ada," ungkap Ninik.
Saat ini Bio Farma sedang mempoduksi vaksin dari Sinovac, China. Yang sudah siap edar sebanyak 4 juta dosis vaksin. Bio Farma sendiri telah menerima 15 juta vaksin Sinovac hingga Januari ini.