Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksanaan Asesmen Nasional secara resmi ditunda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa. Program yang awalnya dijadwalkan pada Maret 2021 itu diundur menjadi September tahun ini.
Asesmen Nasional merupakan program pemetaan dan potret kondisi pendidikan yang komprehensif ada saat ini. Pelaksanaannya terdiri dari asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mengatakan bahwa penundaan tersebut dilakukan agar baik sekolah dan juga kementerian dan lembaga terkait bisa lebih mempersiapkan diri terkait dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Ini adalah perubahan fundamental,” kata Nadiem dalam konferensi pers, Jumat (22/1/2021).
Nadiem mengatakan, kalau orang tua masih merasa khawatir tentang Asesmen Nasional, dia menegaskan bahwa tidak ada konsekuensi tertentu terkait dengan penerapan Asesmen Nasional tersebut.
“Nanti ini tidak ada hubungan dengan PPDB karena sudah pakai aturan soal zonasi, dan tidak akan ada dampak kepada anak akan bisa masuk ke sekolah mana, tidak berdampak ke kelulusan, tidak akan ada dampak apapun,” kata Nadiem.
Baca Juga
Orang tua juga tidak perlu mencari bimbel karena Asesmen Nasional tidak ada gunanya dibimbelkan. Pasalnya, yang akan dievaluasi adalah sekolahnya bukan muridnya, sehingga bukan masalah hafal materi ajar.
“Ini hanya baseline, kita untuk pertama kalinya bisa memetakan kualitas untuk asesmen kompetensi minimum senasional ini seperti apa. Hasilnya bukan untuk menghakimi. Kita akan bisa melihat mana sekolah yang perlu bantuan lebih dari pemerintah dan mana sekolah yang bisa membantu pemerintah untuk menyebarkan praktik baik,” ungkap Nadiem.