Bisnis.com, JAKARTA - Tim SAR gabungan terus mencari keberadaan bagian tubuh korban dan cockpit voice recorder (CVR) pesawat naas Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Dalam operasi SAR yang dilakukan pada Rabu (20/1/2021) kemarin, tim SAR hanya berhasil menemukan 1 serpihan pesawat. Sementara CVR sampai sore kemarin belum ada tanda-tanda ditemukan.
"Tambahan material pesawat tersebut diserahkan bersamaan dengan kunjungan presiden Joko Widodo pada siang tadi," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen (Mar) Rasman dalam keterangan resmi, Kamis (21/1/2021).
Brigjen Rasman memaparkan bahwa tim penyelam dari berbagai satuan mulai dari Basarnas, Denjaka, Taifib, Puslambair, Kopaska, Marinir, Bakamla, polisi, hingga Bea Cukai terus fokus melakukan penyelaman di 4 sektor.
Sementara tim permukaan terus melakukan penyapuan pada 6 sektor yang telah ditentukan. Namun demikian, proses pencarian kemarin agak sedikit terhambat oleh cuaca yang kurang bersahabat.
"Kami juga berkoordinasi dengan nelayan, karena serpihan dan human remains tubuh korban sudah menyebar baik permukaan maupun dasar lautan," jelasnya.
Adapun dengan tambahan tersebut, total temuan yang berhasil dievakuasi oleh Tim SAR adalah 324 bagian tubuh korban, 64 serpihan pesawat dan 55 potongan besar pesawat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.