Bisnis.com, JAKARTA - Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan digelar pada Rabu, 20 Januari 2021 akan dilakukan berbeda dari tradisi pada umumnya. Selain karena pandemi, Donald Trump tak berminat menyambut kedatangan penerusnya di Gedung Putih.
The Guardian pada Selasa (19/1/2021) melaporkan bahwa Donald Trump akan menyelenggarakan upacara pelepasan di Joint Base Andrews, pangkalan militer di Maryland yang digunakan oleh angkatan udara Air Force One pada pukul 08.00 waktu setempat, empat jam sebelum kedatangan Biden.
Rencana ini berubah setelah adanya tragedi berdarah di Gedung Capitol, sehingga DPR meminta pemakzulan Trump karena dinilai telah menghasut para pendukungnya.
Awalnya, Trump mengharapkan parade militer yang mencolok dan panglima tertinggi memimpin perpisahan resmi angkatan bersenjata. Dia juga menginginkan massa pendukungnya dan pejabat yang masih bertugas dan juga mantan administrasi hadir di karpet merah besar.
Dilansir dari CNN International, Senin (18/1/2021), tradisi penyambutan presiden baru di Gedung Putih telah menjadi tradisi pelantikan. Pada skenario biasanya, presiden yang lama akan menyambut presiden baru di pintu masuk North Portico lalu berkendara bersama ke gedung Capitol.
Namun, pemandangan tersebut tidak akan terlihat pada pelantikan Biden esok. CNN menyebutnya sebagai salah satu dari sederet penghinaan Trump kepada Biden.
Alih-alih disambut Trump, Presiden dan Ibu Negara akan disambut oleh Kepala Kantor Gedung Putih Timothy Harleth, menurut seorang sumber.
Namun, Harleth dikabarkan tidak akan bertahan di pemerintahan Biden mengingat dirinya adalah orang bawaan Trump yang diambil dari Trump International Hotel di Washington.
Tak Hadiri Pelantikan
Perlu diketahui, Trump memutuskan tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden pada 8 Januari lalu, seperti diumumkan melalui akun Twitter-nya.
Dia bukanlah Presiden AS pertama yang absen dari pelantikan penerusnya. CNBC International menyebutkan President John Adams, John Quincy Adams dan Andrew Johnson juga pernah melakukan hal serupa. Presiden Johnson juga dimakzulkan seperti Trump.
Sementara itu, otoritas keamanan federal telah mempersiapkan antisipasi gerakan massa pada hari pelantikan. Dilaporkan oleh Bloomberg, Layanan Taman Nasional (national Park Service) telah mengeluarkan izin bagi para demonstran untuk melakukan aksi di Columbus Circle, Washington, D.C. Mereka dapat melihat kepergian Trump pada layar berukuran 9x12 kaki.
Sementara itu, Partai Keluarga Pekerja atau Working Families Party dan DC Action Lab meminta Biden menerapkan kebijakan yang lebih progresif pada saat pelantikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbeda dengan pengukuhan Presiden AS yang dikawal militer dari gedung Capitol AS hingga ke Gedung Putih, pelantikan Biden harus dilakukan penyesuaian di tengah pandemi Covid-19.
Parade virtual akan ditayangkan di televisi untuk televisi yang menampilkan pertunjukan musik, marching band, puisi, kelompok tari dan pekerja esensial.
Hal ini dilakukan sebagai langkah menyeimbangkan masalah kesehatan dan keselamatan pada arak-arakan upacara konstitusional.