Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, menilai tak ada masalah dengan dipilihnya Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebagai calon tunggal kapolri.
Dia menilai, kritik yang menilai Listyo Sigit terlalu muda untuk menjadi kapolri tidak ada hubungannya dengan kemampuan dia.
"Kalau dari kami memetik pengalaman Pak Tito (Karnavian) dulu, enggak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima. Saya yakin bapak Presiden mempertimbangkan itu," kata Benny usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat di Komisi 3 DPR, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2021).
Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991. Dari lima nama Jenderal yang diajukan Kompolnas ke Presiden Jokowi, Listyo merupakan Jenderal termuda.
Dipilihnya Listyo juga menuai kritik, karena akan melangkahi dua angkatan setelah kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.
Benny mengatakan, hal ini bukan merupakan masalah. Justru, dia melihat bahwa jika resmi terpilih, Listyo akan memiliki masa jabatan yang panjang dan bersamaan dengan masa jabatan Jokowi sebagai Presiden.
Baca Juga
"Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," kata Benny.
Sebelumnya, Jokowi diketahui menyerahkan nama calon kapolri kepada DPR yaitu Listyo Sigit Prabowo sebagai pengganti Idham Azis yang bakal pensiun pada 1 Februari 2021. Listyo Sigit pun bakal menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada pekan depan.
Nama Listyo merupakan bagian lima nama yang diusulkan Kompolnas kepada Presiden pada Kamis, 7 Januari lalu.
Mereka di antaranya Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Komisaris Jenderal Agus Andrianto.