Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Muhammadiyah menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Mereka juga mengirimkan doa untuk ulama asal Madinah tersebut.
Ketua MUI KH Abdullah Djaidi memimpin doa di sela-sela pembekalan pengurus MUI yang digelar secara daring. Pembekalan ini diikuti para pimpinan MUI dan segenap pimpinan MUI.
“Insya Allah min akhlil khair,” doa Kiai Djaidi, mengutip keterangan resmi MUI, Kamis (14/1/2021).
Sekretaris Jenderal MUI Pusat Buya Amirsyah Tambunan, juga menyampaikan duka atas kepergiaan ulama kharismatik Syekh Ali Jaber di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta pada pukul 08.30 WIB hari ini.
“MUI turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga akhir hayat beliau khusnul khotimah,” ujarnya.
Kemudian, Ketua MUI Bidang Dakwah Chalil Nafis juga menyampaikan bahwa Syekh Ali Jaber merupakan orang yang saleh dan dai yang istiqamah. Dia berdoa semoga Syekh Ali diampuni segala dosanya dan diterima semua amal baiknya.
Menurut Chalil, sosok Syekh Ali Jaber merupakan sosok rendah hati. Terlihat pada 2015 ketika terjadi perbedaan pendapat tentang ibadah qurban yang disoal publik, Syekh Ali Jaber dengan rendah hati datang ke MUI.
“Beliau menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada umat Islam dan meminta kepada ulama-ulama Indonesia,” ungkapnya.
Selain sosok yang rendah hati, dalam pandangan Kiai Chalil, Syekh Ali Jaber juga tidak diragukan kecintaannya kepada Indonesia. Syekh Ali lahir dan besar di Arab Saudi dan status awalnya adalah warga Arab Saudi, namun cintanya kepada Indonesia sepenuh hati. Saat ini, Syekh Ali Jaber diketahui telah berkewarganeraan Indonesia.
Selain MUI, pihak Muhammadiyah juga menyampaikan pesan dukanya atas kepergian Syekh Ali Jaber.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, almarhum merupakan sosok pendakwah yang moderat dan mampu merangkul semua kelompok. Pesan-pesan tablignya menyebar Islam yang meneguhkan, mendamaikan, dan mempersatukan.
“Keulamaannya bukan hanya pada ilmunya, tetapi lisan dan tindakannya dapat menjadi suri teladan umat. Beliau telah banyak berperan dalam melahirkan generasi penghafal Al-Quran. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan diterima di sisi Allah SWT. Serta, keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan,” tutur Haedar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Syekh Ali Jaber sempat terinfeksi Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan dia sempat dipasang alat bantu pernapasan atau ventilator di ruang ICU.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber justru telah dinyatakan negatif Covid-19.
Yusuf Mansur juga mengabarkan bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1) pukul 08.30 WIB.
"Benar Syeikh Ali Jaber wafat [pukul] 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif Covid-19 di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," ujar Yusuf Mansur pada akun instagramnya.