Bisnis.com, JAKARTA - Israel menyetujui kesepakatan dengan Pfizer Inc. untuk mempercepat pengiriman vaksin Covid-19, sehingga semua warga di atas 16 tahun pada akhir Maret dapat diinokulasi.
Dilansir Bloomberg, Jumat (8/1/2021), lebih dari 1,7 juta orang Israel atau sekitar 18 persen dari populasi telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech. Jumlah tesebut bisa dibilang lebih besar dibandingkan dengan proporsi negara lain.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengiriman Pfizer berikutnya diharapkan pada hari Minggu, dan pengiriman akan ditingkatkan. Kesepakatan itu terjadi setelah percakapan dengan kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla.
Dia menyebutkan bahwa Israel dapat menjadi model percontohan bagi global dan berbagi data dengan perusahaan dan negara lain untuk mengembangkan strategi guna mengakhiri wabah.
Israel menghargai cakupan kesehatan universal, sistem terpusat, dan catatan digital yang ekstensif untuk memungkinkan distribusi dan analisis yang cepat dari upaya vaksin. Negara itu juga akan menerima pengiriman dosis pertama dari Moderna Inc.
Sementara upaya vaksin berkembang pesat, para pejabat bersaing dengan lonjakan kasus virus corona yang telah menyebabkan penguncian yang diperketat mulai Jumat. Pembatasan yang diberlakukan mulai akhir Desember gagal menjinakkan virus. Sekolah dan bisnis non-esensial sekarang akan ditutup.
Baca Juga
Netanyahu berharap program vaksin akan memungkinkan dia untuk membuka kembali ekonomi Israel pada waktunya untuk mendapatkan dorongan menjelang pemilihan keempat negara itu dalam dua tahun pada 23 Maret.
Peneliti Bank of Israel mengatakan minggu ini upaya cepat vaksinasi dapat menyebabkan produksi meningkat 6,3 persen tahun ini dan 5,8 persen pada tahun 2022.
"Sejauh ini, hanya orang Israel berusia di atas 60 tahun atau dengan kondisi kronis yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan. Selain itu, sekitar 75 persen vaksin telah diberikan kepada kelompok tersebut "kata Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan kepada Bloomberg TV.