Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Keamanan Gedung Parlemen (Capitol) AS, Steven Sund mengundurkan diri, menurut seorang pejabat kepolisian setelah menghadapi kritik atas lemahnya kesiapan untuk menghadapi massa pendemo yang beringas dan menerobos gedung parlemen pada Rabu lalu.
Aksi massa pro-Donald Trump yang menyerbu Capitol itu terjadi ketika Kongres AS tengah menjalankan sidang pengesahan hasil pemilu, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Seperti diketahui, keberatan atas hasil pilpres itu harus datang dari anggota DPR dan Senat AS.
Pengunduran diri Sund berlaku efektif 16 Januari, menurut seorang pejabat Kepolisian Capitol seperti dikutip CNN.com, Jumat (8/1/2021).
Ketua DPR, Nancy Pelosi sebelumnya menyerukan pengunduran diri Sund akibat aksi demo yang menelan korban tewas tersebut. Dia juga mengatakan bahwa kepala pengamanan gedung DPR juga telah memberitahunya akan mengajukan pengunduran diri.
Pelosi mengeluarkan komentarnya saat konferensi pers mingguannya bersama Pemimpin Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer yang mengatakan bahwa dia akan memecat kepala keamanan Senat saat ini setelah dia menjadi pimpinan lembaga.
"Jika Michael] Stenger belum mengosongkan posisi saat, saya akan memecatnya segera setelah Demokrat memiliki mayoritas di Senat," kata Schumer dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Seorang petugas kepolisian AS meninggal dunia akibat kericuhan aksi demo pada Rabu, menurut tiga sumber yang dikonfirmasi. Korban petugas polisi itu adalah orang kelima yang tewas akibat kekerasan hari itu.
Seorang wanita ditembak polisi sehingga meninggal dunia saat massa menerobos gedung parlemen. Tiga lainnya menderita keadaan darurat medis dan akhirnya meninggal dunia.
Perusuh pada hari Rabu menerobos gedung Capitol dan ruang Senat, menggeledah kantor Pelosi dan kantor Capitol lainnya. Sebuah Laptop dilaporkan dicuri dari kantor Senator Oregon, Jeff Merkley.