Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Liburan, Negara Bagian New York Lampaui 1 Juta Kasus Covid-19

Lebih dari sepertiga dari total kasus di negara bagian tersebut dilaporkan pada bulan Desember karena cuaca dingin mendorong orang-orang berada di dalam ruangan, liburan meningkatkan pertemuan sosial, dan penduduk bosan dengan pembatasan.
Petugas medis memasukkan sampel tes usap seorang pasien dalam kunjungan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah di New York, AS, Selasa (4/8/2020)./Bloomberg-Angus Mordant
Petugas medis memasukkan sampel tes usap seorang pasien dalam kunjungan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah di New York, AS, Selasa (4/8/2020)./Bloomberg-Angus Mordant

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di negara bagian New York, Amerika Serikat, melampaui 1 juta, sedangkan angka kematian telah mencapai lebih dari 30.000 jiwa.

Dilansir Bloomberg, lebih dari sepertiga dari total kasus di negara bagian tersebut dilaporkan pada bulan Desember karena cuaca dingin mendorong orang-orang berada di dalam ruangan, liburan meningkatkan pertemuan sosial, dan penduduk bosan dengan pembatasan.

Pada hari pertama 2021, AS melampaui 20 juta kasus Covid-19, dua kali lebih banyak dari negara peringkat kedua, India.

Gubernur New York Andrew Cuomo melaporkan 15.074 kasus baru pada Sabtu (2/1/2021). Sementara itu, jumlah korban meningga karena penyebab terkait Covid-19 mencapai 128 jiwa dalam 24 jam terakhir. Tingkat tes positif di seluruh negara bagian sedikit menurun menjadi 7,45 persen.

Kasus pertama New York dilaporkan pada 1 Maret di New York City, yang memiliki tiga bandara besar yang menangani lebih dari 100 juta penumpang setahun. The Big Apple dengan cepat menjadi episentrum wabah AS, dengan lebih dari 80.000 kasus pada bulan pertama, sekitar 40 persen dari total kasus AS pada waktu itu.

Gubernur Andrew Cuomo kemudian menyalahkan pemerintahan Presiden Donald Trump karena mengizinkan 3 juta pelancong dari Eropa untuk memasuki AS antara Desember dan Maret sebelum menangguhkan sebagian besar kedatangan mereka.

Untuk memperlambat penyebaran, Cuomo menutup sekolah dan bisnis, membatasi pertemuan, memerintahkan warga untuk tinggal di rumah dan memberlakukan wajib pemakaian masker dan aturan jarak sosial.

Pada Mei, kasus infeksi Covid-19 mulai melandai, sehingga Cuomo mulai membuka kembali perekonomian secara bertahap dan di daerah. New York City, yang memiliki lebih dari setengah kasus di negara bagian, memulai prosesnya pada bulan Juni. Kasus harian dan total rawat inap keduanya turun di bawah 500, sementara kematian harian turun di bawah lima.

Sementara itu, virus menyebar ke seluruh negara, dan beberapa negara bagian melampaui New York dalam kasus harian, kematian dan rawat inap di tengah kurangnya strategi nasional untuk mengendalikan lonjakan tersebut. California mencatat lebih dari 2,2 juta kasus dan 21.000 dirawat di rumah sakit karena Covid-19 pada 1 Januari.

Kasus di Texas dan Florida juga telah melampaui 1 juta, dan Illinois berada di jalur untuk mencapai angka tersebut pekan depan. Negara bagian New York sekarang hanya menyumbang 5 persen dari total kasus di seluruh AS.

Pada 31 Desember, Cuomo melaporkan 16.802 hasil tes positif, dan 136 kematian. Negara bagian itu memiliki 7.935 orang yang dirawat di rumah sakit, dua kali lebih banyak daripada sebulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper